Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lurah di Pekanbaru Merasa Dijebak Saat OTT Pungli hingga Diperas Oknum Polisi Rp 20 Juta, Ini Kata Kapolresta

Kompas.com - 23/11/2021, 16:13 WIB
Idon Tanjung,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Lurah Tirta Siak di Kecamatan Payung Sekaki, Kota Pekanbaru, Riau, Aris Nardi, membantah melakukan pungutan liar (pungli) pada pengurusan surat keterangan ganti rugi (SKGR).

Aris sebelumnya ditangkap Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Pekanbaru dalam operasi tangkap tangan (OTT), Rabu (22/9/2021), sekitar pukul 19.00 WIB. 

Polisi menyebut, terduga pelaku meminta uang Rp 3,5 juta kepada warga yang membuat SKGR.

Polisi kemudian menetapkan Aris sebagai tersangka. Namun, tidak dilakukan penahanan karena barang bukti uang di bawah Rp 5 juta.

Baca juga: Tiga Ibu Lapor ke Polda Sumsel, Tak Terima 5 Anaknya Diduga Dipukuli Polisi agar Mengaku Jadi Pelaku Pengeroyokan

Merasa dijebak

Aris lantas membantah bahwa dirinya melakukan pungli pembuatan surat tanah tersebut.

"Saya tidak pernah meminta uang kepada siapa pun yang mengurus surat tanah ke Kelurahan Tirta Siak, tempat saya bekerja. Saya ini dijebak. Saya berani bersumpah apapun karena saya tidak pernah melakukan pungli," tegas Aris saat diwawancarai Kompas.com, Rabu (17/11/2021) lalu.

Baca juga: Sidang Terbaru Kasus Valencya, JPU Cabut Tuntutan 1 Tahun Penjara dan Kembalikan Barang Bukti

Ia mengaku ada orang menjebaknya. Beberapa waktu lalu, ada orang yang ingin membuat SKGR namun tidak ada surat dasar.

"Orang itu minta buatkan SKGR, tapi saya tidak mau karena tidak ada surat dasar. Tapi, dia jebak saya seolah-olah saya menerima uang supaya bisa buat SKGR itu. Saya yakin ada mafia tanah di balik jebakan ini. Karena sudah banyak yang mau buatkan surat tanah, tapi surat dasarnya tidak ada, dan saya tidak mau buatkan," kata Aris.

Baca juga: Polda Jabar Ambilalih Kasus Pembunuhan Ibu Anak di Subang, 55 Saksi Diperiksa

Ditangkap tapi tak ditahan karena barang bukti pungli di bawah Rp 5 juta

Ia mengatakan, orang yang menjebaknya tersebut menitipkan uang Rp 3,5 juta kepada seorang wanita bernama Junaida yang tinggal di sebelah kantor lurah.

Namun, Aris mengaku tidak pernah menyuruh Junaida untuk menerima uang tersebut.

"Saya tidak tahu kalau orang itu kasih uang ke ibu Junaida. Jadi, waktu itu ibu Junaida diamankan anggota Polresta Pekanbaru setelah terima uang itu. Setelah itu polisi mencari saya," kata Aris.

Baca juga: Siasat Pegawai BPN Lebak demi Pungli Pembuatan SHM

Pada Kamis (23/9/2021), Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Pekanbaru menangkap Aris.

Aris mengaku dicegat petugas usai shalat magrib di salah satu masjid di Japan Cempaka, Pekanbaru.

"Saya bilang ke polisi bahwa saya tidak ada minta uang. Terus saya dibawa ke Polresta Pekanbaru. Dan mereka langsung menetapkan saya sebagai tersangka," sebut Aris.

Namun, Aris tak ditahan dengan alasan karena barang bukti uang di bawah Rp 5 juta. Sementara proses hukum terus lanjut.

Baca juga: Pungli di Sekolah Negeri di Yogya, Beli Genset hingga Sumbangan Jutaan Rupiah Ditarik dari Orangtua

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Travel Terjun ke Sungai di Musi Rawas, 4 Korban Tewas

Mobil Travel Terjun ke Sungai di Musi Rawas, 4 Korban Tewas

Regional
Laga Final Persib vs Madura, Polisi Pertebal Pengamanan

Laga Final Persib vs Madura, Polisi Pertebal Pengamanan

Regional
Jembatan Kawanua di Maluku Tengah Putus, Akses Transportasi 3 Kabupaten Lumpuh

Jembatan Kawanua di Maluku Tengah Putus, Akses Transportasi 3 Kabupaten Lumpuh

Regional
Trauma, Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Takut Masuk Rumah

Trauma, Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Takut Masuk Rumah

Regional
Detik-detik Waisak di Candi Borobudur, 866 Personel Gabungan Disiagakan

Detik-detik Waisak di Candi Borobudur, 866 Personel Gabungan Disiagakan

Regional
Remaja 16 Tahun di Buton Tengah Dicabuli 8 Orang Pria

Remaja 16 Tahun di Buton Tengah Dicabuli 8 Orang Pria

Regional
Pagi Ini Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus

Pagi Ini Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus

Regional
Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Regional
Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Regional
Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Regional
Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com