Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Petani Kopi Muda Banyuwangi Ubah Kebiasaan Turun Temurun, Wajibkan Petik Merah dan Pupuk Organik

Kompas.com - 03/10/2021, 07:44 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Khairina

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Sudah turun-temurun sejumlah masyarakat di Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Banyuwangi, Jawa Timur, bertani kopi.

Namun, mereka bertani kopi dengan kebiasaan lama yakni petik ceri kopi secara campur atau merah dan hijau. Selain itu pengolahan kebunnya juga belum maksimal.

Di kebun kopi miliknya, para petani juga menanam sengon. Sebab, kopi dianggap harga jualnya murah dan tidak jadi perhatian utama.

Baca juga: Hari Kopi Internasional, dari Petani untuk Penikmat Senja

Namun, tiga tahun terakhir, 30 pemuda di desa tersebut memulai gerakan untuk mengubah kebiasaan lama para petani.

Mereka tergabung dalam kelompok petani kopi Java Ijen Madusari.

Mereka ingin para petani menjadikan kopi sebagai tanaman utama dan merawat kebunnya untuk meningkatkan kualitas kopi setempat.

Selain itu ingin membiasakan petani untuk memetik ceri kopi yang sudah matang atau petik merah.

Kemudian mengurangi pupuk kimia yang berlebihan dan kembali menggunakan pupuk organik.

"Kopi memang bukan jadi prioritas dan jadi tanaman sampingan. Kurang pupuk, kurang pemangkasan, intinya kurang perawatan," kata Ketua Kelompok Ahmad Iksan (27), Jumat (1/10/2021) malam.

Iksan mengatakan, kelompoknya mengolah sekitar 20,8 hektare kebun kopi. Anggota kelompoknya rata-rata masih muda dan mengolah meneruskan kebun kopi orangtuanya.

Langkah awal dengan memaksimalkan penggunaan pupuk organik untuk kesuburan tanah.

"Kata orang pakai pupuk kandang lama berbuah dan hasilnya sedikit, tapi kan jangka panjang. Kalau pupuk kimia itu lama-lama tanahnya keras dan produksinya bisa menurun," kata dia.

Kemudian mewajibkan petik merah dengan harapan produksi bisa lebih tinggi dan rasa serta kualitasnya meningkat.

Ia mencontohkan ceri kopi petik campur seberat 4 kilogram menghasilkan 1 kilogram green bean.

Sedangkan dengan petik merah bisa menghasilkan 1 kilogram green bean dengan berat 3 kilogram.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com