LAMPUNG, KOMPAS.com - Kopi, kini bukan lagi sekadar minuman.
Kopi telah menjadi gaya hidup dan dianggap prestise di kalangan kaum muda.
Dika Saputra (23) membuka toples kaca yang ada di atas meja sebuah kedai kopi di area Lapangan Enggal, Lampung, Sabtu (2/10/2021).
Sejurus kemudian, Dika menyendok biji kopi di dalam toples, lalu menghirupnya dalam-dalam, kemudian menaruhnya kembali dan beralih ke toples lain.
Baca juga: Jember Deklarasi Jadi Pusat Kopi Robusta Terbaik di Indonesia
Di toples ketiga, pekerja kreatif ini mengangguk-angguk seperti telah menemukan aroma yang dia cari.
"Lagi cari buat stok, Bang. Mumpung kedai (kopi) lagi pada ngumpul di sini. Siapa tahu dapat promo diskon," kata Dika kepada Kompas.com pada Sabtu pagi.
Lokasi tersebut adalah tempat pusat perayaan Hari Kopi Internasional 2021 yang diadakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung.
Hari Kopi Internasional jatuh pada 1 Oktober 2021.
Baca juga: 4 Manfaat Kopi untuk Rambut yang Sayang untuk Dilewatkan
Belasan kedai kopi ambil bagian dalam perayaan tersebut dengan membuka lapak di lokasi itu.
Dika mengaku sangat tergila-gila dengan kopi sejak dia memutuskan menjadi freelancer di bidang desain grafis.
Ruang kerjanya adalah sejumlah kedai kopi yang ada di Bandar Lampung.
"Bagi saya, kopi bukan sekadar minuman biar mata tetap melek begadang. Tapi jadi sumber inspirasi. Sehari enggak ngopi, buntu otak saya," kata Dika.
Menurut Dika, kopi juga bisa menjadi "penyambung" ketika dia dan rekan-rekannya berkumpul.
Kopi membuat proses mengolah ide menjadi lebih mengalir.
"Kumpul sama teman selingkaran saja biasanya, Bang. Ya satu hobi, satu kerjaan juga. Awalnya sama-sama nge-fans sama band indie, Fourtwnty, Payung Teduh. Habis itu mulai ngopi bareng," kata Dika.