"Rasanya juga beda, bisa memudahkan kita menjual ke luar produk kita," kata dia.
Baca juga: Jember Deklarasi Jadi Pusat Kopi Robusta Terbaik di Indonesia
Selanjutnya yakni ingin memperkenalkan kopi hasil kebun di Desa Tamansari lebih luas. Menurutnya, kopi di daerahnya belum banyak dikenal karena pengolahan yang seadanya.
Ia ingin kopi di daerahnya bisa terkenal seperti di Desa Telemung, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi.
Butuh branding
Sementara itu, bertepatan dengan peringatan Hari Kopi Sedunia, perwakilan petani pekebun kopi rakyat dari 11 daerah di Banyuwangi berkumpul di Desa Tamansari.
Para petani ini berasal dari Kalibaru, Glenmore, Papring, Kaliklatak, Tamansari, Gombengsari, Telemung, Kalibendo, Pakel, Songgon, hingga Sumbermanis.
Mereka ingin mengusung satu branding "Kopi Banyuwangi" untuk memudahkan pemasaran. Sebab selama ini, perkebunan rakyat ini berjalan sendiri-sendiri untuk menjual produknya.
"Selama ini belum kuat, masih sendiri-sendiri melakukan branding. Akan lebih baik kalau kita bersama memperkenalkan kopi Banyuwangi," kata perwakilan Komunitas Kopi Kakao Banyuwangi (Kokawangi), Novian Dharma Putra (34).
Dalam kegiatan ini, mereka juga mengampanyekan petik merah untuk meningkatkan kualitas dan nilai jual kopi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.