PALEMBANG, KOMPAS.com - Sudah lima tahun lamanya, Hendri Saputra (35) memutuskan untuk menjadi seorang sopir ambulans yang bertugas di Palembang, Sumatera Selatan.
Selama itu, Hendri pun telah terbiasa membawa orang sakit maupun pasien yang meningal.
Namun, saat pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia pada awal Maret 2020, situasi yang dialami Hendri menjadi berubah.
Baca juga: Cegah Lonjakan Kasus, Asrama Haji Palembang Akan Disiapkan untuk Pasien Covid-19
Hendri setidaknya harus bolak-balik sebanyak empat kali dalam sehari mengantar jenazah orang yang terpapar Covid-19 untuk dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Gandus Palembang.
Lokasi itu dijadikan oleh pemerintah setempat khusus makam pasien Covid-19.
Baca juga: Disdik Banyak Didesak Orangtua Siswa, Sekolah Tatap Muka Segera Diberlakukan di Palembang
Rasa cemas pun sempat menghantui Hendri, karena seluruh pasien yang ia bawa kebanyakan terpapar virus Corona.
Karena misi kemanusiaan, rasa takut itu pun memudar dan Hendri dapat beraktivitas seperti biasanya.
"Kalau bertugas pakai hazmat karena kita juga jaga-jaga (tidak tertular). Takut sih ada, tapi ini demi kebaikan untuk membantu orang," kata Hendri mengawali perbincangan dengan Kompas.com di Palembang, Jumat (25/6/2021).