SEMARANG, KOMPAS.com - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi rumah sakit dan tempat isolasi di kotanya tetap melayani pasien dari luar kota secara optimal.
Rumah sakit dan tempat isolasi di Semarang dilarang membedakan pasien Covid-19 berdasarkan daerah asal.
"Saya bilang sama Kadinkes (Kepala Dinas Kesehatan Semarang) supaya disampaikan ke RS dan tempat karantina. Kita ini NKRI jadi situasi pandemi ini tidak boleh membedakan pasien dari luar kota," jelas Hendi, sapaan Hedrar, di Balai Kota Semarang, Selasa (15/6/2021).
Baca juga: BOR Ruang Isolasi Covid-19 di Semarang Capai 82 Persen, Pemkot Siaga Tambahan Gedung Isolasi
Meskipun tidak membatasi pasien dari luar wilayah, Hendi meminta rumah sakit dan tempat isolasi mempercepat penanganan sesuai dengan prosedur.
"Hanya saja saya minta mereka juga berpikir cepat artinya pada saat masuk dari luar kota banyak, tapi tempat tidur sedikit, diskusi langsung cari tempat lain. Semampu kita melakukan terbaik bisa bersama-sama mengatasi pandemi," ungkapnya.
Hendi berharap masyarakat dapat saling bergotong-royong mendukung penanganan pandemi di wilayah yang dipimpinnya.
"Karena yang harus diwaspadai adalah penyakitnya, yang harus dibasmi penyakitnya, tapi jangan orangnya," ungkapnya.
Baca juga: Jumlah Pasien Covid-19 Meningkat 4 Kali Lipat, RSUP Kariadi Semarang Tambah Ruang Isolasi
Hendi pun menyatakan siap membantu apabila ada warganya yang terdampak Covid-19 membutuhkan pertolongan.
"Harus kita bantu kita support mereka yang karantina mandiri karena mau belanja susah nanti malah nulari warga. Maka warga sekitar ayo bagi sembako, kalau enggak ada minta pak lurah, pak camat atau minta ke saya langsung dropping sembako untuk warga yang isolasi mandiri," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.