ACEH TIMUR, KOMPAS.com- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Timur, Ashadi mengatakan sebanyak 250 jiwa di Desa Panton Rayeuk T, Kecamatan Banda Alam, Aceh Timur, terpaksa mengungsi ke kantor camat.
Mereka mengungsi karena mencium bau gas yang berasal dari sumur gas milik PT Medco E&P Malaka.
Data pada hari ini, Sabtu (10/4/2021), sebanyak 11 orang dilaporkan sampai harus dirawat di Rumah Sakit Umum Zubir Mahmud, Idi, Aceh Timur.
“Kita evakuasi agar warga tenang dan memastikan kondisi normal dulu,” kata Ashadi saat dikonfirmasi, Sabtu.
Baca juga: Diduga Keracunan Gas, Belasan Warga di Aceh Timur Dievakuasi
Dia menyebutkan, pendataan terus dilakukan oleh tim medis dan tim BPBD Aceh Timur.
“Jadi praktis satu desa kita kosongkan sementara waktu. Setelah itu kita lihat hasil penanganan sumur gas itu,” katanya.
Sementara itu, staf Humas PT Medco, Rahmad, menyebutkan hanya 185 orang yang mengungsi. Dia menambahkan 11 orang masih di rumah sakit.
“Sumur AS11 dalam perawatan rutin. Kami koordinasi dengan semua pihak untuk menangani masalah ini,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 3 orang warga pingsan setelah mencium bau gas yang diduga keluar dari sumur milik PT Medco E&P Malaka di Desa Alue Siwah Serdang, Kecamatan Nurussalam, Kabupaten Aceh Timur, Jumat (9/4/2021).
Baca juga: Bongkar Peredaran Regulator Tabung Gas Tak Sesuai SNI di Surabaya, Polisi: Sangat Berbahaya
Ketiga orang tersebut kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Zubir Mahmud di Aceh Timur.
Selain itu, belasan warga lainnya dibawa ke Puskesmas Banda Alam, Aceh Timur.
Sebagian warga mengalami mual dan muntah setelah mencium bau gas tersebut.