MADIUN, KOMPAS.com - Sejumlah rumah dan jalan penghubung desa dilaporkan rusak akibat longsor setelah hujan deras mengguyur wilayah Kabupaten Madiun pada Minggu (14/2/2021).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun, Muhammad Zahrowi mengatakan, rumah dan jalan rusak itu tercatat di tiga kecamatan.
Baca juga: Beli Maung Pindad untuk Operasional, Bupati Jember Terpilih: Saya Harus ke Gunung-gunung...
“Tiga kecamatan yang terdampak tanah longsor yakni Gemarang, Kare dan Saradan. Ketiga kecamatan posisi berada di lereng Gunung Wilis,” kata Zahrowi kepada Kompas.com, Senin (15/2/2021).
BPBD telah menerima laporan dari enam desa yang terdampak longsor. Mereka di antaranya, Desa Kare, Kepel, Randualas, dan Cermo di Kecamatan Kare; Desa Batok di Kecamatan Gemarang; dan Desa Sumberbendo di Kecamatan Saradan.
Zahrowi memerinci terdapat empat ruas jalan rusak di Desa Kepel. Jalan yang rusak itu menutup akses antardesa.
Sementara di Desa Batok, sebuah rumah rusak parah setelah tertimpa longsor.
“Longsor dari tebing setinggi sepuluh meter dan lebar 15 meter juga menutup ruas jalan yang menghubungkan antara Kecamatan Kare dan Gemarang," kata Zahrowi.
Longsor yang menutup jalan juga terjadi Desa Sumberbendo di Kecamatan Saradan, Desa Kare dan Desa Randualas di Kecamatan Kare.
Longsoran yang berasal dari tebing rata-rata menutup ruas jalan yang menghubungkan desa tersebut.
Baca juga: Kebijakan One Gate System Diklaim Turunkan Zonasi Covid-19 di Madiun dari Merah ke Oranye
Tidak ada korban jiwa dan korban luka dalam bencana itu.
Tim BPBD bersama TNI, Polri, dan relawan, membersihkan longsor yang menutupi jalan dan rumah warga. Pemkab Madiun juga memberikan bantuan logistik bagi warga terdampak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.