Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Camat Soal Papan Bolak-balik di Wilayah Abu-abu Indonesia-Malaysia

Kompas.com - 08/09/2020, 06:00 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Pengukuran ulang Badan Informasi Geospasial (BIG) dan Juru Ukur Pemerintah Malaysia (JUPEM) di daerah perbatasan membuat kantor Kecamatan Sebatik Utara, Nunukan, Kalimantan Utara kehilangan akses jalan.

Camat Sebatik Utara, Zulkifli berinisiatif memasang plang bolak-balik sebagai pembatas antara Indonesia dengan Malaysia.

Dia tidak ingin masyarakat seenaknya saat melintasi lokasi tersebut, karena merupakan wilayah abu-abu Indonesia-Malaysia.

"Makanya plang itu kita buat bolak balik, di papan yang menghadap Indonesia kita buat, ‘Perhatian, anda memasuki wilayah Malaysia', dan sisi satunya kita tulis ‘Attention awak limpas sempadan Indonesia’," kata Zulkifli dihubungi Senin (7/9/2020).

Baca juga: Kalau Mau ke Kantor Camat Harus Lewat Malaysia, Jadi Pendatang Haram untuk Sementara

Alasan pasang plang bolak-balik

Papan peringatan batas negara RI - Malaysia terpasang tepat di depan kantor camat Sebatik Utara (Sabri) Papan peringatan batas negara RI - Malaysia terpasang tepat di depan kantor camat Sebatik Utara (Sabri)
Zulkifli mengaku tujuan pemasangan papan, antara lain agar pejabat berwenang melakukan sesuatu untuk mengamankan akses menuju kantor kecamatan.

"Ada dua tujuan, pertama untuk peringatan kepada pejabat berwenang agar memperhatikan kantor camat yang kehilangan jalan masuk dan kedua agar masyarakat mengerti jauh-jauh hari bahwa wilayah tersebut sudah bukan milik Indonesia," jelasnya.

Menurutnya, masalah tersebut akan menjadi preseden buruk jika tidak dituntaskan.

Dia ingin menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dapat dicontoh masyarakat dengan tetap mengikuti peraturan yang berlaku.

Bahkan dirinya tetap menyosialisasikan adanya perubahan luasan lahan kepada warganya, termasuk masalah ganti rugi.

Baca juga: Patok Batas Negara Diukur Ulang, Puluhan Hektar Lahan di Sebatik Jadi Wilayah Malaysia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com