Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Irwan Suhanda
Editor dan Penulis

Editor dan Penulis

Ambulans

Kompas.com - 03/07/2020, 20:23 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SEMUA orang sudah tahu bahwa fungsi mobil ambulans adalah untuk membawa orang sakit, korban kecelakaan, atau jenazah yang membutuhkan penanganan segera.

Selama ini, ada tiga jenis ambulans sesuai fungsinya. Pertama, ambulans gawat darurat. Ambulans jenis ini harus dilengkapi peralatan medis di dalamnya.

Kedua, ambulans transportasi. Ambulans ini untuk merujuk atau mengantar pasien ke rumah sakit atau perawatan lebih lanjut. Di dalam ambulans ini, tersedia tabung oksigen.

Ketiga, ambulans jenazah, fungsinya untuk mengantar ke pemakaman.

Dalam melakukan tugasnya, ambulans dilengkapi sirene, suara dan lampu berkelap-kelip. Ini bertujuan menarik perhatian pengendara di jalan yang dilaluinya. Jadi, apabila ambulans lewat, maka kendaraan lain harus menepi, mengalah, dan mendahulukan ambulans.

Alangkah istimewanya yang namanya ambulans ini. Di jalan, boleh dikatakan dia adalah raja jalanan. Alasan timbulnya keistimewaan ini karena faktor kemanusiaan saja.

Mengelabui

Keistimewaan yang dimiliki ambulans di jalanan ini membuat orang lain berpikir lain. Ada saja yang ingin memanfaatkan keistimewaan ini untuk kepentingan tertentu dan untuk mengelabui pihak lain.

Baru-baru ini, 26 Juni 2020, tersiar video di media sosial yang memperlihatkan sebuah mobil ambulans dari Desa Sukerojo, Lumajang, Jawa Timur. Ambulans tersebut diketahui mengangkut dua ekor kambing!

Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati geram melihat ambulans yang disalahgunakan untuk mengangkut binatang. Kelakuan memalukan ini dinilai tidak sesuai dengan etika.

Baca juga: Fakta Ambulans Desa Angkut Kambing, Viral di Medsos, Kades Diperiksa

Tahun lalu, tepatnya 25 September 2019, pernah juga tersiar berita ambulans Jakarta dan PMI diduga membawa batu ketika terjadi demonstrasi pelajar di depan Gedung MPR/DPR yang berujung kerusuhan.

Dugaan tersebut muncul karena ketika terjadi kerusuhan ada tiga pelajar yang memasuki ambulans dan di dalam ambulans itu ditemukan batu, bukan peralatan medis.

Tetapi ternyata berita ambulans membawa batu tersebut tidak benar. Pihak kepolisian sudah mengklarifikasi bahwa tidak benar ambulans tersebut membawa batu. Yang jelas adalah tiga pelajar ini hanya berlindung di dalam ambulans dengan membawa batu.

Baca juga: Diklarifikasi, Polisi Sebut Batu dan Bensin di Ambulans Adalah Milik Demonstran yang Berlindung

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com