Kemudian Mussolini meninggalkan Istana, di depan dia mencari-cari sopir dan mobilnya. Tetapi, sopirnya entah ke mana. Mussolini mencoba memanggil nama sopirnya, tetapi yang muncul adalah seorang kapten dari Carabinieri (polisi militer) pihak kerajaan.
Mussolini baru sadar, bahwa di depannya ada sebuah mobil ambulans dengan tanda palang merah telah menunggu. Mussolini ingin melewatinya, tetapi kapten tadi menghalangi dia, bahkan dalam waktu bersamaan muncul beberapa perwira Carabinieri mengelilinginya.
Dengan hormat, kapten itu menunjuk ke mobil ambulans.
”Bukan ke mobil Tuan, tapi ke dalam ambulans ini....”
Mussolini tidak berdaya, tanpa perlawanan ia pun masuk ke dalam ambulans. Beberapa perwira yang membawa senjata otomatis ikut masuk. Kemudian pintu dibanting dan ambulans dilarikan sekencang-kencangnya!
Rakyat yang melihat ambulans yang dilarikan dengan kencang pada sore yang panas itu, tidak akan mengira, isinya seorang tawanan diktator Italia Benito Mussolini menuju Gazza del Popolo, markas pasukan polisi militer, Carabinieri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.