BMKG Peringatkan Masyarakat Soal Fenomena MJO di NTT

KUPANG, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan warga Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk waspada menghadapi fenomena alam, Madden Julian Oscillation (MJO), yang memicu hujan deras disertai angin kencang.

"Hujan disertai angin kencang yang terjadi di beberapa wilayah di NTT saat ini, disebabkan oleh fenomena MJO yang saat ini berada di kuadran 5 (maritime continent)," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi El Tari, Agung Sudiono Abadi, di Kupang, Selasa (11/2/2020).

Baca juga: Kasus DBD di NTT Menjadi 1.173 Temuan, Kabupaten Sikka Masih Tertinggi

MJO adalah fenomena gelombang atmosfer yang bergerak merambat dari barat (Samudera Hindia) ke timur dengan membawa massa udara basah.

Agung menjelaskan fenomena MJO yang berada di kuadran 5 (maritime continent), berdampak terhadap anomali curah hujan di wilayah yang dilaluinya.

"Masuknya aliran massa udara basah dari Samudera Hindia ini, memicu meningkatnya curah hujan di daerah-daerah yang dilalui, termasuk wilayah NTT," kata dia.

Kondisi itu, kata dia, masih akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan.

Oleh karena itu, dia mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi bencana akibat hujan deras dan angin kencang itu.

Hujan deras dan angin kencang bisa menyebabkan banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.

Baca juga: Tanaman Kelor Jadi Solusi Gubernur NTT Tekan Kasus Stunting

Selain itu, kata dia, pengguna dan operator jasa transpotasi laut, nelayan, wisata bahari, dan masyarakat yang beraktivitas di sekitar wilayah pesisir, diimbau mewaspadai potensi tinggi gelombang laut.