Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Giliran Wakil Wali Kota Bitung Temui Risma, Belajar Sistem Pelayanan Publik Surabaya

Kompas.com - 07/08/2019, 06:06 WIB
Ghinan Salman,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma menerima kunjungan kerja dari Wakil Wali Kota Bitung Sumatera Utara, Maurits Mantiri beserta jajarannya, di ruang kerja wali kota, Selasa (6/8/2019).

Dalam kunjungan tersebut, Pemerintah Kota Bitung ingin mempelajari sistem pelayanan publik berbasis online, terutama di bidang kependudukan dan kesehatan.

Menurut Risma, setiap kota memiliki masalah yang berbeda-beda, begitu pula dengan penanganannya. Sehingga apa yang diterapkan di Kota Surabaya, belum tentu sama dengan kota-kota lain.

"Kami sudah tidak lagi duduk di kantor pak, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) turun ke lokasi untuk pendataan ke berbagai lokasi. Di antaranya ke sekolah SMA sederajat, rumah sakit, Liponsos, lembaga pemasyarakatan dan juga panti jompo," kata Risma, Selasa.

Baca juga: Risma: Mbah Moen Konsisten di Ulamanya, Tidak Berbelok-belok

Ia menjelaskan, saat melakukan pendataan di lapangan, seringkali ditemukan warga yang sudah tidak tinggal di wilayah tersebut.

Namun, di dalam database pemkot, masih tercantum alamat tinggal mereka di Surabaya.

"Jadi hal-hal semacam itu tujuan dari turunnya kami ke lokasi. Pernah juga saat di rumah sakit mereka mengaku-ngaku penduduk Surabaya, setelah dicek ternyata bukan," ujar dia.

Masukan Risma

Risma pun memberi masukan kepada jajaran Pemkot Bitung agar lebih fokus meningkatkan layanan kesehatan di puskesmas, serta menyiapkan rujukan di rumah sakit besar secara cepat bagi pasien yang membutuhkan.

Sementara untuk layanan reaksi cepat seperti Command Center 112, Risma menilai masih relatif belum terlalu dibutuhkan warga di Kota Bitung.

"Mungkin yang paling penting itu kalau di sana ditingkatkan pelayanan puskesmas lalu menyiapkan rujukan di Manado bagi pasien yang membutuhkan, mungkin itu yang dibutuhkan masyarakat di sana," kata Risma.

Baca juga: Soal Twit Anggota TGUPP DKI, Risma: Aku Sudah Biasa Dihina 

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bitung Sumatera Utara, Maurits Mantiri menyampaikan, hal yang harus digarisbawahi saat meminta masukan kepada Risma adalah mencari tahu secara lengkap apa yang menjadi sumber permasalahan yang dihadapi.

Kota Surabaya, kata dia, memang punya kelebihan dari basis pelaksanaan program yang konsisten dibandingkan daerah lain.

 "Akhirnya kami tarik kesimpulan bahwa setiap program dan kegiatan itu tidak sekadar dalam hitung-hitungan, tapi juga perlu pendekatan sosiologi dalam rangka memaknai kenapa mereka butuh program ini dan berdampak pada mereka," kata Maurits.

Menurutnya, setiap program yang dibuat Risma, telah dilakukan penggalian latar belakang dan filosofi dengan cermat, sehingga program tersebut dinilai bisa berjalan efektif dan efisien.

Baca juga: Bukan Sok Jagoan, Ini Alasan Risma Ikut Bantu Atasi Sampah di Jakarta

Ia pun menyadari, setelah menyiapkan reaksi mobil cepat, ternyata hal itu kurang efektif jika dilihat dari pemanfaatannya.

"Ternyata setelah diskusi dengan ibu, kita tidak tepat menggunakan reaksi mobil cepat karena kota kita kecil," ujar dia.

"Kami mencoba memperbaiki kualitas pelayanan di puskesmas. Baru kemudian menekan angka penyakit malaria yang dilakukan secara terintegrasi melalui program kesehatan lingkungan," imbuh Maurits.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com