KOMPAS.com - Kereta Api (KA) barang yang mengangkut peti kemas dari arah Surabaya menuju Jakarta, anjlok di wilayah Desa Karangwader, Kecamatan Penawangan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Minggu (4/8/2019).
Berdasarkan pantauan Kompas.com, terlihat kerusakan pada konstruksi jalur rel yang dilalui KA barang yang anjlok ini. Sejumlah bantalan rel terlihat retak dan hancur:
Berikut fakta dari anjloknya kereta di Grobogan:
Kecelakaan tunggal KA barang dengan nomor KA 2511 A di wilayah Desa Karangwader, Kecamatan Penawangan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Minggu (4/8/2019) tidak menimbulkan korban jiwa.
Seorang saksi mata, warga setempat, Agus Suseno (54), mengaku, sebelum kejadian ia melihat KA barang tersebut melaju kencang dari arah timur.
Seketika itu juga terdengar bunyi bising yang mengganggu pendengarannya diikuti pemandangan yang menegangkan.
"Saat itu saya di sawah tak jauh dari rel dan melihat kejadian itu. Beruntung tidak ada warga di situ. Biasanya ramai sih," kata Agus.
Baca juga: Kereta Api Pengangkut Peti Kemas Jurusan Jakarta Anjlok di Grobogan
Sejumlah bantalan rel terlihat retak dan hancur. Begitu juga dengan sejumlah titik besi rel yang bengkok, pecah dan terlepas.
Hingga Minggu sore, para petugas yang diterjunkan melakukan pengelasan dan perbaikan jalur rel KA dengan mendatangkan material yang baru.
Manager Humas PT KAI Daop IV Semarang, Krisbiyantoro mengatakan, KA barang yang berangkat dari stasiun Kalimas (Surabaya) dengan tujuan akhir stasiun Tanjung Priuk (Jakarta) tersebut anjlok di Km 49 + 500 hingga Km 48 + 600 antara petak Jalan Sedadi-Karangjati.
Informasi anjloknya KA diketahui pukul 08.04 WIB dari masinis KA 2511A yang menginformasikan kepada Pusat Pengendali Kereta wilayah Daop 4 Semarang.
Baca juga: Terjunkan 60 Petugas, Perbaikan Rel di Lokasi Anjloknya KA Barang Ditarget Selesai Hari ini
Manager Humas PT KAI Daop IV Semarang, Krisbiyantoro mengatakan rangkaian kereta api yang anjlok tersebut membawa 30 gerbong datang dengan dengan urutan dari belakang lokomotif yakni 20 gerbong mengangkut peti kemas (isi) dan 10 gerbong kosong.
"Gerbong yang mengalami anjlok di petak jalan tersebut adalah gerbong yang kosong dengan urutan ke 21 hingga 26 dari belakang lokomotif sebanyak 19 as roda. Hanya 6 gerbong kosong yang anjlok. Tak ada korban jiwa," kata Krisbiyantoro di lokasi, Minggu.
Ia juga memastikan tak ada korban jiwa, namun petugas harus mengevakuasi dan memperbaiki sejumlah gerbong akibat keluar atau terlepas dari rel.
Baca juga: Warga Tanah Galian Unjuk Rasa Tuntut Hak Pembebasan Lahan untuk Kereta Api Cepat