Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta di Balik Anjloknya KA Barang, Lokasi Sama dengan Tahun Lalu hingga Terjunkan 60 Petugas

Kompas.com - 05/08/2019, 07:09 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Kereta Api (KA) barang yang mengangkut peti kemas dari arah Surabaya menuju Jakarta, anjlok di wilayah Desa Karangwader, Kecamatan Penawangan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Minggu (4/8/2019).

Berdasarkan pantauan Kompas.com, terlihat kerusakan pada konstruksi jalur rel yang dilalui KA barang yang anjlok ini. Sejumlah bantalan rel terlihat retak dan hancur:

Berikut fakta dari anjloknya kereta di Grobogan:

 

1. Tidak ada korban jiwa

Kecelakaan tunggal KA barang dengan nomor KA 2511 A di wilayah Desa Karangwader, Kecamatan Penawangan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Minggu (4/8/2019) tidak menimbulkan korban jiwa.

Seorang saksi mata, warga setempat, Agus Suseno (54), mengaku, sebelum kejadian ia melihat KA barang tersebut melaju kencang dari arah timur.

Seketika itu juga terdengar bunyi bising yang mengganggu pendengarannya diikuti pemandangan yang menegangkan.

"Saat itu saya di sawah tak jauh dari rel dan melihat kejadian itu. Beruntung tidak ada warga di situ. Biasanya ramai sih," kata Agus.

Baca juga: Kereta Api Pengangkut Peti Kemas Jurusan Jakarta Anjlok di Grobogan

 

2. Titik besi rel bengkok dan pecah

Petugas melakukan perbaikan di lokasi anjloknya Kereta Api (KA) barang Nomor KA 2511 A di wilayah Desa Karangwader, Kecamatan Penawangan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Minggu (4/8/2019) sore.KOMPAS.com/PUTHUT DWI PUTRANTO NUGROHO Petugas melakukan perbaikan di lokasi anjloknya Kereta Api (KA) barang Nomor KA 2511 A di wilayah Desa Karangwader, Kecamatan Penawangan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Minggu (4/8/2019) sore.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, terlihat kerusakan pada konstruksi jalur rel yang dilalui KA barang yang anjlok ini.

Sejumlah bantalan rel terlihat retak dan hancur. Begitu juga dengan sejumlah titik besi rel yang bengkok, pecah dan terlepas.

Hingga Minggu sore, para petugas yang diterjunkan melakukan pengelasan dan perbaikan jalur rel KA dengan mendatangkan material yang baru.

Manager Humas PT KAI Daop IV Semarang, Krisbiyantoro mengatakan, KA barang yang berangkat dari stasiun Kalimas (Surabaya) dengan tujuan akhir stasiun Tanjung Priuk (Jakarta) tersebut anjlok di Km 49 + 500 hingga Km 48 + 600 antara petak Jalan Sedadi-Karangjati.

Informasi anjloknya KA diketahui pukul 08.04 WIB dari masinis KA 2511A yang menginformasikan kepada Pusat Pengendali Kereta wilayah Daop 4 Semarang.

Baca juga: Terjunkan 60 Petugas, Perbaikan Rel di Lokasi Anjloknya KA Barang Ditarget Selesai Hari ini

 

3. Gerbong kosong bagian belakang

Manager Humas PT KAI Daop IV Semarang, Krisbiyantoro mengatakan rangkaian kereta api yang anjlok tersebut membawa 30 gerbong datang dengan dengan urutan dari belakang lokomotif yakni 20 gerbong mengangkut peti kemas (isi) dan 10 gerbong kosong.

"Gerbong yang mengalami anjlok di petak jalan tersebut adalah gerbong yang kosong dengan urutan ke 21 hingga 26 dari belakang lokomotif sebanyak 19 as roda. Hanya 6 gerbong kosong yang anjlok. Tak ada korban jiwa," kata Krisbiyantoro di lokasi, Minggu.

Ia juga memastikan tak ada korban jiwa, namun petugas harus mengevakuasi dan memperbaiki sejumlah gerbong akibat keluar atau terlepas dari rel.

Baca juga: Warga Tanah Galian Unjuk Rasa Tuntut Hak Pembebasan Lahan untuk Kereta Api Cepat

 

4. Tahun lalu KA barang anjlok di lokasi yang sama

Kereta Api (KA) barang yang mengangkut peti kemas dari arah Surabaya menuju Jakarta anjlok di wilayah Desa Karangwader, Kecamatan Penawangan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Minggu (4/8/2019).KOMPAS.com/PUTHUT DWI PUTRANTO NUGROHO Kereta Api (KA) barang yang mengangkut peti kemas dari arah Surabaya menuju Jakarta anjlok di wilayah Desa Karangwader, Kecamatan Penawangan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Minggu (4/8/2019).
Manager Humas PT KAI Daop IV Semarang, Krisbiyantoro menjelaskan bahwa lokasi anjloknya KA ini berada di titik yang sama dengan anjloknya KA barang jurusan Surabaya-Jakarta nomor KA 2709 pada tahun lalu, Senin (24/9/2018).

"Iya, ini lokasinya sama dengan anjloknya kereta api barang di tahun lalu," ujar dia.

Untuk menangani KA yang anjlok ini, PT KAI Daop IV Semarang mendatangkan kereta penolong dari Semarang dan mendatangkan Crane dari Solo Balapan. 60 petugas PT KAI pun diterjunkan ke lokasi.

Baca juga: 250 Gerbong Kereta Api Diberangkatan dari Tanjung Perak untuk Bangladesh Railway

 

5. Terjunkan 60 petugas

Kereta penolong tiba di lokasi kejadian pada pukul 11.39 WIB, sedangkan crane tiba di lokasi pukul 12.40 WIB dan langsung melakukan proses evakuasi terhadap gerbong datar yang anjlok.

Proses evakuasi tidak membutuhkan waktu yang lama, tercatat pada sore pukul 15.02 WIB seluruh gerbong datar yang anjlok sudah dapat dievakuasi. 60 petugas PT KAI pun diterjunkan ke lokasi.

Sementara itu, rangkaian KA 2511 A yang tidak anjlok yakni 20 gerbong melanjutkan perjalanannya menuju ke Semarang untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Selain dilakukan evakuasi, pihak PT KAI (Persero) Daop 4 Semarang juga melakukan perbaikan jalur bekas anjlokan KA ini, agar perjalanan KA yang melewati jalur ini aman.

"Akibat kejadian ini, jalur KA antara petak Jalan Sedadi-Karangjati masih bisa dilalui kereta dengan hanya satu jalur saja dikarenakan proses evakuasi gerbong dasar yang anjlok.

Perbaikan jalur ditargetkan selesai hari ini. Untuk penyebabnya masih didalami. Pihak PT KAI memohon maaf atas kejadian ini, dan terus berupaya untuk memberikan perjalanan yang aman, selamat, nyaman, dan tepat waktu," ujarnya.

Sumber: KOMPAS.com (Puthut Dwi Putranto Nugroho)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com