Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Bone Bolango: Jangan Biarkan Anak Putus Sekolah karena Bekerja di Tambang Emas

Kompas.com - 30/06/2019, 16:54 WIB
Rosyid A Azhar ,
Rachmawati

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com – Para kepala sekolah di Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo diperintahkan untuk menjemput anak-anak yang putus sekolah yang bekerja di tambang emas tradisional.

Hal tersebut disampaikan Bupati Bone Bolango, Hamim Pou saat halalbihalal dengan masyarakat Sumawa Timur, Minggu (30/6/2019).

Ia mengatakan ada beberapa kasus yang dia temui di pedesaan, yakni banyak anak-anak yang lebih tertarik bekerja di tambang emas tradisional dari pada berangkat ke sekolah.

Emas hasil tambang dianggap oleh anak-anak lebih berkilau dari pada harus berangkat ke sekolah seharian.

Baca juga: OPM Rekrut Anak-anak Sebagai Pasukan, Ini Tanggapan TNI

Hamim Pou memaksa orang tua dan sekolah untuk bertindak tegas agar anak-anak harus ke sekolah untuk belajar bukan ke hutan untuk mencari emas.

"Jangan biarkan anak putus sekolah karena keasyikan bekerja di tambang emas," kata Hamim Pou.

Ia menegaskan salah program prioritasnya adalah memajukan pendidikan hingga ke pelosok daerah.

Saat ini, sudah banyak infrastruktur pendidikan yang telah dibangun, termasuk layanan kesehatan di desa-desa.

Jika anak usia sekolah lebih tertarik menjadi penambang emas tradisional. maka dikhawatirkan ini akan menular ke anak-anak lainnya.

Baca juga: Rencana Tampung Anak Imigran di SD Negeri, Pemkot Pekanbaru Diminta Prioritaskan Anak Lokal

Saat ini banyak dari mereka yang memilih berangkat ke hutan untuk menjadi penambang tradisional yang tidak memiliki izin.

"Saya minta kepala sekolah untuk memanggil kembali siswa untuk sekolah, termasuk siswa yang sudah putus sekolah," tegasnya.

Hamim Pau juga meminta masyarakat dan Pemerintah Desa ikut memastikan anak-anak mendapat layanan pendidikan di sekolah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com