Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wagub NTT Sebut Kualitas Kompetensi Tenaga Kerja di NTT Memprihatinkan

Kompas.com - 09/05/2019, 10:21 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Candra Setia Budi

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Josef Nae Soi menyebut, kualitas kompetensi tenaga kerja di NTT memprihatinkan.

Karena itu kata Josef, pentingnya memiliki tenaga kerja yang berkualitas dan memiliki kompentensi yang bermutu.

Hal tersebut diungkapkan Josef saat membuka Workshop Penatalaksanaan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Pasca Moratorium Provinsi NTT, di Aula Fernandez Gedung Sasando, Rabu (8/5/2019) kemarin.

"Dilihat dari kualitas kompetensi, tenaga kerja kita masih memprihatinkan. Rata-rata, kita masih tak mampu memenuhi kompetensi kerja yang ada pada lowongan kerja. Maka, kita perlu memberikan pembekalan kepada para tenaga kerja, sehingga bisa meningkatkan kompetensi mereka," ujarnya.

Baca juga: Pemerintah Provinsi NTT Tolak Wisata Halal, Ini Alasannya...

Pemerintah lanjut Josef, juga perlu membekali diri para calon pekerja, dengan enam dimensi kompetensi.

Enam dimensi itu kata Josef, yakni pemahaman kognitif, pengetahuan, skill atau keterampilan, minat, sikap atau attitude dan memiliki nilai.

"Bila kita punya semua itu, maka NTT tentu punya tenaga kerja yang hebat-hebat. Bapak, ibu yang ada di bidang ketenagakerjaan supaya bisa berdayakan itu dengan baik," tegasnya.

Baca juga: Soal Tolak Wisata Halal, Wagub NTT: Semata-mata untuk Menjaga Toleransi yang Sudah Baik

Ia juga menjelaskan perlunya pengawasan terhadap proses rekrutmen.

Menurut Josef, bila ada yang merekrut anak-anak NTT tanpa melalui prosedur yang jelas maka langsung dihentikan.

Josef menyebut, kondisi tenaga kerja migran dari NTT sejauh ini juga masih memprihatinkan

"Kemarin para aktivis unjuk rasa di sini, mereka mengatakan bahwa tahun ini sudah menerima 41 jenazah tenaga kerja. Tentu ini menjadi perhatian serius. Kita tidak boleh main-main dengan masalah ketenagakerjaan seperti ini," katanya.

Baca juga: Ini Strategi Pemprov NTT Atasi Angka Pengangguran yang Meningkat

Karena itu kata Josef, tugas pemerintah di NTT yakni melihat, mendengar, mengawasi mereka yang berkeliaran di desa atau kelurahan, yang berniat buruk hendak mengambil anak-anak NTT.

"Kita, melalui Disnakertrans juga harus mengawasi anak-anak kita, mulai dari desa atau kelurahan hingga penempatan di tempat kerjanya," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com