Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pileg Kalah Pamor dari Pilpres, Walhi NTT Gelar Lomba Menulis Khusus Caleg

Kompas.com - 21/02/2019, 09:00 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Nusa Tenggara Timur (NTT), menggelar lomba menulis tentang lingkungan khusus untuk para calon legislatif (caleg) di wilayah itu.

Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia ( Walhi) Nusa Tenggara Timur (NTT) Umbu Wulang Tanaamah Paranggi, mengatakan, lomba itu dibuka bagi Caleg DPRD Kabupaten dan Kota, Provinsi, Pusat dan DPD.

"Lomba penulisan artikel khusus untuk para Caleg ini, temanya “Politik Lingkungan Hidup dan Perlindungan Wilayah Kelola Rakyat dalam Ruang Legislatif,"ucap Umbu kepada Kompas.com, melalui sambungan telepon, Kamis (21/2/2019).

Baca juga: Ketum Golkar Optimistis Jokowi-Maruf Menang 85 Persen di NTT

Lomba ini lanjut Umbu, ditujukan untuk para caleg yang telah ditetapkan oleh KPU RI sebagai peserta pemilu.

"Khusus untuk NTT, total ada 9.964 orang caleg yang terbagi dalam caleg Kabupaten/kota 8.816 orang, provinsi 932 orang dan pusat 216 orang (DPR RI-DPD RI),"sebut Umbu.

Menurut Umbu, batas waktu penulisan artikel itu pada 3 Maret 2019 mendatang. Lomba itu akan diumumkan ke publik pada 22 Maret 2019.

Umbu mengatakan, bagi pemenang lomba khususnya juara 1 sampai 3 untuk tiga kategori Kabupaten dan Kota, Provinsi, DPR Pusat dan DPD, akan memeroleh sertifikat, cendera mata dan uang tunai.

Baca juga: Fakta Kasus DBD di NTT, Jumlah Penderita Terus Bertambah hingga 24 Orang Meninggal

Umbu menjelaskan, ada dua alasan pihaknya menggelar lomba tersebut.

Alasan pertama, Pemilu kali ini untuk pertama kalinya digelar sekaligus antara pemilihan legislatif dan pilpres. Walhi NTT menemukan fakta bahwa gaung pilpres lebih kencang di ranah publik dibandingkan pemilu legislatif.

Berbagai media baik elektronik maupun cetak lebih banyak dihiasi oleh kampanye pilpres. Mulai dari urusan kampanye di berbagai tempat hingga debat kandidat presiden yang difasilitasi oleh KPU dan ditayangkan oleh berbagai TV nasional.

Hal ini lanjut Umbu, menyebabkan porsi rakyat untuk melihat para calon legislator dan rekam jejaknya menjadi berkurang.

Baca juga: Jokowi Bangun 49 Bendungan, 7 di Daerah Susah Air NTT

Padahal kata Umbu, para calon legislator ini harusnya juga diketahui kemampuan dan rekam jejaknya. Namun mereka praktis belum mendapatkan ruang yang memadai.

"Bila tidak ada ruang elaborasi pengetahuan dan kemampuan para calon legislator, Walhi NTT khawatir, pemilu akan banyak menghasilkan legislator yang minim kontrol publik atas kapasitas dan rekam jejaknya,"ujar dia.

Publik lanjut Umbu, sudah sepantasnya memeroleh pengetahuan yang memadai tentang para calon sebelum membuat keputusan untuk memilih.

"Apalagi kita tahu bersama bahwa ruang legislatif adalah salah satu kunci utama lahirnya kebijakan kebijakan publik,"imbuhnya.

Baca juga: Gubernur NTT Diminta Batalkan Rencana Bangun Gedung DPRD Flores Timur

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com