Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Air Bersih di Ponorogo Akibat Kekeringan Meluas hingga 10 Kecamatan

Kompas.com - 06/11/2018, 09:14 WIB
Muhlis Al Alawi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PONOROGO, KOMPAS.comKrisis air bersih di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, makin meluas hingga 10 kecamatan menyusul belum turunnya hujan di bumi reog hingga awal November. Sebelumnya, kekeringan hanya terjadi di sembilan kecamatan dalam empat bulan terakhir.  

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ponorogo Setyo Budiono mengatakan, dari sepuluh kecamatan itu terdapat 20 desa yang warganya mengalami krisis air bersih

Budi, sapaan akrabnya mengatakan, 10 kecamatan yang mengalami krisis air bersih akibat terdampak kekeringan yakni Kecamatan Slahung, Mlarak, Sampung, Pulung, Badegan, Balong, Bungkal, Sawoo, Jenangan dan Kauman.

Menurut Budi, sebelum bencana kekeringan, warga mengandalkan sumur untuk mendapatkan air bersih. Namun semenjak bencana kekeringan melanda lima bulan terakhir, sumber air di sumur mengering.

Baca juga: Bencana Kekeringan, Sembilan Kecamatan di Ponorogo Krisis Air Bersih

 

"Kalaupun ada airnya hanya sedikit sekali. Jadi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari," kata Budi kepada Kompas.com, Selasa (6/11/2018) pagi. 

Ia merincikan 20 desa di 10 kecamatan di Ponorogo yang warganya mengalami krisis air bersih yakni Kecamatan Slahung terdiri Desa Duri, Tugurejo, Kambeng, Slahung, Caluk, Ngilo-Ilo.

Selanjutnya satu desa di Kecamatan Mlarak, Desa Suren, satu desa di kecamatan Sampung, Desa Tulung, satu desa di Kecamatan Pulung, Desa Karangpatihan dan satu desa di Kecamatan Badegan yakni di Desa Dayakan.

Tak hanya itu, lanjut Budi, dilaporkan kekeringan juga melanda tiga desa di Kecamatan Balong yakni, Desa Ngendut, Desa Pandak, Desa Karangpatihan.

Selanjutnya juga melanda dua desa di Kecamatan Bungkal yakni Desa Pelem dan Desa Munggu dan satu desa di Kecamatan Kauman yakni Desa Gabel.

"Untuk Kecamatan Sawoo, desa yang mengalami krisis air bersih di Desa Tumpuk, Desa Sawoo dan Desa Prayangan. Sedangkan desa yang mengalami krisis bersih Kecamatan Jenangan yakni Desa Mrican," kata Budi.

Baca juga: Diduga Korban Tanah Longsor, Dua Kerangka Manusia Ditemukan di Ponorogo

Budi menjelaskan jumlah kepala keluarga yang terdata mengalami kekurangan air bersih mencapai 1.962 KK. Sedangkan jumlah jiwanya mencapai 6.775 orang.

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)  Kabupaten Ponorogo mengirim mobil tangki berisi air bersih seminggu dua kali. Saat pengedropan air bersih, selain mengisi jerigen warga, tim BPBD Ponorogo juga mengisi tandon umum di 68 titik.

Ia menambahkan bila hujan tidak segera tiba diperkirakan krisis air bersih akan terus meluas ke berbagai wilayah di Kabupaten Ponorogo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com