Gus Yasin Usulkan Program Ekotren untuk Kurangi Pengangguran

SEMARANG, KOMPAS.com - Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin atau Gus Yasin mengusulkan program Ekonomi Tren atau Ekotren untuk menumbuhkan ekonomi masyarakat Jateng.

Konsep Ekotren diharap menjadi budaya baru bagi warga, karena program ini bersentuhan dengan platform ekonomi digital.

Ungkapan tersebut disampaikan pasangan Ganjar Pranowo itu, sesuai menggelar focus group discussion terkait Ekotren di Semarang, Rabu (18/4/2018).

"Dalam kajian bahwa Ekotren tidak hanya tumbuhkan ekonomi warga Jateng, tapi membangun budaya baru," ujar Yasin seusai focus group discussion (FGD) Ekotren di Semarang, Rabu (18/4/2018). 

(Baca juga : Pilkada Jateng, Gus Yasin Mengaku Tak Ingin Mengajak NU Berpolitik )

Konsep Ekotren, sambung Yasin, harus terus dikembangkan. Terutama memaksimalkan kegiatan usaha yang ada di tengah masyarakat. Sebab kegiatan usaha kecil, mikro, dan menengah banyak yang belum diserap pasar.

Gus Yasin menyinggung usaha rumahan keripik Jamur di Kabupaten Temanggung yang terkendala pasar. Padahal usaha itu mampu melakukan produksi yang besar. Namun karena pasar yang belum terbangun, penghasilan pun terbatas.

Oleh karena itu, Ekotren direncanakan sebagai salah satu fasilitas agar produk-produk masyarakat bisa ditawarkan lebih luas. Semua pihak bisa bergabung dalam program itu.

Selain itu, Ekotren nantinya mengedukasi masyarakat untuk masuk ke dalam platform ekonomi digital. Semua transaksi akan dilakukan melalui sistem digital.

"Kami nanti akan kembangkan E-Money bagi masyarakat dan pesantren. Kami akan sosialisasikan dulu ke masyarakat agar program berjalan lebih mudah," tambahnya.

(Baca juga : Cerita Gus Yasin Minta Restu Mbah Moen untuk Pilkada Jateng )

Dekan Unimus Semarang Hardiwinoto menilai, platform ekonomi digital dalam Ekotren penting untuk dikembangkan. Namun program Ekotren perlu dikonkretkan ke dalam sistem, seperti penggunaan kartu atau aplikasi yang bersifat non tunai.

Yasin sebelumnya mengatakan, Ekotren akan mengurangi angka kemiskinan melalui pembangunan sentra kulakan. Sentra itu akan dibangun di sejumlah lokasi strategis di dekat masjid atau pondok pesantren.

Tiap sentra kulakan akan membawahi setidaknya 100 warung-warung kecil di sekitar lokasi inti. Sentra kulakan diyakini membuka lapangan pekerjaan baru, karena mempekerjakan warga sekitar.