Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepulauan Bangka Belitung Alami Kelangkaan Ikan

Kompas.com - 07/03/2018, 09:37 WIB
Heru Dahnur ,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Kelangkaan ikan terjadi di sejumlah tempat pelelangan ikan di Kepulauan Bangka Belitung.

Pedagang terpaksa mengandalkan stok ikan beberapa hari sebelumnya demi memenuhi permintaan pembeli.

Di Pasar Ikan Batu Belubang, Bangka Tengah, beberapa lapak penjualan ikan dalam keadaan kosong. Pasokan ikan yang terbatas menyebabkan harga jual mengalami kenaikan.

“Masih angin kencang. Ombak besar sehingga sulit untuk menangkap ikan. Sebagian nelayan bersandar di pelabuhan,” kata Koordinator Tempat Pelelangan Ikan Batu Belubang, Kasta, saat berbincang dengan Kompas.com, Rabu (7/3/2018).

Kasta mengungkapkan, beberapa jenis ikan seperti kembung dan bawal kehabisan stok sama sekali.

“Lelang hanya berjalan sebentar karena memang tidak banyak yang mau dilelang,” ujarnya.

Beberapa jenis ikan yang mengalami kenaikan seperti sarden yang biasanya dijual Rp 4.000 naik menjadi Rp 8.000 per kilogram. Tenggiri dari biasanya Rp 15.000 naik menjadi Rp 30.000 per kilogram.

Baca juga : Tradisi Ruahan, Nelayan Babel Tak Melaut dan Menyebabkan Kelangkaan Ikan

Kenaikan harga juga terjadi pada cumi, dari Rp 40.000 menjadi Rp 60.000 per kilogram.

Seorang ibu rumah tangga, Nita, mengaku kenaikan harga ikan cukup membebani ekonomi keluarga.

“Untuk membeli ikan saja bisa habis Rp 100.000. Hanya buat tiga hari. Ditambah keperluan dapur yang lain. Pengeluaran bertambah,” ujar ibu tiga anak itu.

Ia berharap, pemerintah daerah memperbaiki manajemen pengelolaan agar Kepulauan Bangka Belitung tidak mengalami kelangkaan ikan.

Baca juga : Masuk Perairan Kepri, TNI AL Amankan Kapal Ikan Berbendera Asing

Sementara nelayan memperkirakan pasokan ikan kembali normal sebulan kedepan, seiring membaiknya kondisi cuaca.

Kompas TV Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan banyak nelayan yang tidak berterus terang terkait ukuran kapalnya agar bisa menggunakan cantrang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com