Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menperin: Bangladesh Puas dengan Kereta Buatan PT INKA

Kompas.com - 18/01/2018, 20:01 WIB
Muhlis Al Alawi

Penulis

MADIUN, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina Wajed mengungkapkan kepuasannya pada keunggulan dan kualitas kereta buatan PT INKA.

Kondisi itu menjadikan negara di wilayah Asia Selatan sampai tiga kali memesan kereta di perusahaan milik kementerian BUMN yang beroperasi di Kota Madiun, Jawa Timur.

"Perdana Menteri Bangladesh puas dengan kereta buatan PT INKA. Mereka puas karena produk kereta buatan PT INKA kualitasnya lebih baik dari negara lain," ujar Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada acara penandantanganan sinergi BUMN pengadaan sarana LRT Jabodebek di PT INKA Madiun, Kamis (18/1/2018) siang.

Tahun ini, PT INKA mendapatkan pesanan kembali pembuatan kereta sebanyak 250 kereta dari Pemerintah Bangladesh. Sebelumnya, Pemerintah Bangladesh sudah dua kali memesan kereta buatan PT INKA yakni 50 kereta dan 150 kereta.

(Baca juga: 2019, Pabrik Baru Kereta Api di Banyuwangi Mulai Beroperasi)

Menurut Airlangga, keunggulan kualitas kereta buatan INKA di antaranya tempat duduk yang bagus plus ruang kereta yang sudah dilengkapi AC.

Unggulnya kualitas kereta buatan INKA yang diakui dari luar negeri, kata Airlangga, semestinya mendapatkan dukungan lebih dari dalam negeri. Salah satunya kereta yang beroperasi di Indonesia harus buatan INKA.

"Kalau pemerintah negara lain saja membeli kereta buatan INKA lalu kenapa pemerintah tidak," ungkap Airlangga.

Untuk itu, Airlangga mendorong PT INKA terus meningkatkan teknologi guna pengembangan kereta kedepan. Tak hanya itu, PT INKA diminta menggandeng industri kecil penyuplai bahan kereta api seperti di Ceper, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

"Kalau PT INKA tidak membeli komponen yang dibuat industri kecil lalu kepada siapa mereka akan menjual. Apalagi sejak 1990 mereka sudah menjadi bermitra dengan PT KAI," ungkap Airlangga.

 

Kompas TV Salah satunya kemampuan daya beli masyarakat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com