Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unsoed Kembangkan Padi Gogo Super di Perkebunan Kelapa

Kompas.com - 16/08/2017, 05:50 WIB
Iqbal Fahmi

Penulis

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Tim pemulia padi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto mengembangkan varietas unggul baru tanaman padi di sejumlah daerah di Indonesia.

Varietas atau galur hibrida bernama padi gogo aromatik Inpago Unsoed 1 ini merupakan persilangan antara padi gogo (Poso) dan padi sawah (Mentikwangi).

Direktur Program Pascasarjana Unsoed, Totok Agung Dwi Haryanto mengatakan, saat ini pihaknya tengah konsentrasi untuk mencoba bibit unggulan ini di lahan kering perkebunan kelapa Sulawesi Utara.

“Jadi penanaman padi Inpago Unsoed 1 menggunakan sistem tumpang sari di areal kebun kepala masyarakat, ditanam di sela-sela pohon kelapa,” katanya kepada Kompas.com, Rabu (16/8/2017).

Inpago Unsoed 1 ini menurut Totok, dapat menjadi jawaban atas permasalahan para petani atau investor baru yang baru saja melakukan peremajaan kebun kelapa. Pohon kepala yang memerlukan waktu bertahun-tahun hingga dapat dipanen bisa ditumpangsarikan dengan padi ini.

Sementara itu, lanjut Totok, padi gogo lokal yang biasa ditanam setahun sekali sebagai penghasilan sekunder tidak memberikan hasil optimal terhadap peningkatan perekonomian petani kelapa.

Baca juga: Ketika Siswa SMA di Purwakarta Panen Padi dengan Memakai Baju Adat

Waktu tanam padi gogo lokal yang cenderung lama, sekitar 5-6 bulan, menurut Totok, saat ini harus didongkrak kuantitasnya.

Padi gogo lokal hanya memberikan hasil sekitar 5-6 ton per hektar. Dengan Inpago Unsoed 1, petani bisa memanen padi hingga 7,42 ton per hektar. Bahkan jika ditanam di lahan sawah dapat mencapai 10,5-13,3 ton per hektar,” ucapnya.

Selain itu, Inpago Unsoed 1 juga tahan terhadap penyakit blas ras 133 dan wereng batang coklat biotipe 1. Kedua hama-penyakit ini merupakan momok utama padi gogo hampir di seluruh lahan tadah hujan beriklim tropis.

“Kualitas beras Inpari Unsoed 1 juga jauh lebih baik, karena wangi dan pulen,” ujarnya.

Saat ini Inpago Unsoed 1 telah ditanam di 26 provinsi di Indonesia, yakni Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu, Jambi, Kalimantan, Sulawesi Selatan, Maluku hingga Papua.

Khusus untuk lahan kering perkebunan seperti Sulawesi Utara, integrasi antara padi-kelapa dapat menjadi salah satu strategi pengelolaan tanah yang mangkus dan sangkil. Dengan strategi ini, petani dapat mendapat hasil berlipat dari lahan yang sama.

Kompas TV Akibat terus terendam banjir, ribuan hektar tanaman padi di 8 kecamatan di Pati, Jawa Tengah, terancam puso. Petani terpaksa memanen dini padi yang masih bisa dipanen. Hingga saat ini, lahan pertanian di 8 kecamatan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah masih tergenang banjir. Akibat terlalu lama terendam air, tanaman padi yang baru ditanam menjadi membusuk dan diyatakan puso atau gagal panen. Petani berharap pemerintah setempat dapat segera memberikan bantuan berupa bibit dan pupuk dari sebagai pengganti tanaman yang rusak akibat banjir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com