MAGELANG, KOMPAS.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengunjungi lokasi banjir bandang di Desa Sambungrejo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Selasa (2/5/2017).
Khofifah harus menumpang motor trail untuk mencapai titik lokasi bencana karena jarak yang jauh, jalan terjal, sempit dan licin.
Baca juga: Banjir Magelang, Korban Terakhir Ditemukan Tersangkut di Alat Berat
Ia dibonceng seorang personel wanita Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang terlihat sudah terbiasa mengendarai motor tersebut.
Dengan menumpang trail, Khofifah pun lebih leluasa menyambangi sejumlah lokasi seperti di dapur umum lapangan (Dumlap) yang lokasinya sekitar dua kilometer dari bawah titik utama bencana.
Di Dumlap, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama itu memeriksa aktivitas relawan yang bertugas menyediakan makanan bagi pengungsi dan relawan. Ia ingin memastikan makanan tersebut layak dikonsumsi. Tidak lupa ia memberi semangat kepada para relawan itu.
"Ini beras yang dipakai apa? Harus yang bagus ya," kata Khofifah.
Dari Dumlap, Khofifah menuju titik utama terjadinya bencana banjir bandang di Dusun Sambungrejo, Desa Sambungrejo, Kecamatan Grabag. Ia menyaksikan langsung puing-puing sisa banjir, batu-batu besar masih berserakan di lokasi itu.
"Perlu ditinjau dan diteliti apakah ada vegetasi yang rusak. Ke depan kita harus menjaga daya dukung alam dengan baik," tuturnya.
Setelah itu, ia mengunjungi Pondok Anak Ceria (PAC) yang didirikan Kementerian Sosial untuk memulihkan trauma anak-anak terdampak banjir bandang.
Di tempat tersebut, Khofifah mengajak anak-anak bermain dan bershalawat. Khofifah juga membagikan mainan dan makanan ringan untuk menghibur anak-anak tersebut.
"Banjir bandang adalah salah satu ujian dari Tuhan. Jika kita bisa melewati ujian dengan lapang dada, Insya Allah kita akan semakin ditinggikan derajatnya di hadapan Allah," imbuhnya.
Baca juga: Tewaskan 10 Orang, Ini Pemicu Banjir Bandang Magelang
Lebih lanjut, Khofifah mengajak seluruh masyarakat Dusun Deles, Desa Citrosono, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, untuk segera bangkit dari kejadian duka banjir bandang ini.
"Apa yang bapak ibu rasakan, saya juga turut merasakan. Semoga kejadian seperti ini (banjir bandang, red) tidak berulang kembali. Bagi keluarga korban meninggal semoga diberi ketabahan, kekuatan, dan kesabaran," tuturnya.