Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Amankan 2.700 Kilogram Pupuk Palsu di Sulawesi Selatan

Kompas.com - 19/04/2017, 20:21 WIB
Abdul Haq

Penulis

GOWA, KOMPAS.com - Polda Sulawesi Selatan menyita 2.700 kilogram pupuk bermerek Popro dan Super Kompos. Pupuk yang diduga palsu tersebut disita dari toko UD Harapan Tani milik SL (50) pada Rabu (19/4/2017), pukul 14.00 Wita.

"Anggota curiga kemudian kami lakukan pemeriksaan ternyata memang ini pupuk oplosan dan tidak terdaftar di Dinas Pertanian," ujar Wakapolda Sulawesi Selatan, Brigjen Pol Gatot Eddy Pramono, Rabu (19/4/2017). 

Pupuk palsu tersebut diduga telah beredar di kalangan petani di sejumlah kabupaten selama 11 tahun. Pupuk palsu ini sejatinya adalah pupuk urea yang dioplos dengan cara dicampur dengan batu kapur dan zat pewarna.

(Baca juga: Hanya Bermodal Rp 12.000 Pupuk Palsu Dijual ke Petani Rp 120.000)

 

"Bayangkan sudah beredar belasan tahun dan tentunya ini sangat merugikan petani," kata Gatot.

Polisi, sambung Gatot, sudah mengamankan pelaku sambil menunggu hasil pemeriksaan dari Laboratorium Forensik Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Selatan.

(Baca juga: Kementerian Pertanian Uji Laboratorium Pupuk Palsu dari Sukabumi)

Kepala Seksi Pupuk dan Pestisida Dinas Pertanian Sulsel, Uvan Shagir mengatakan, pupuk tersebut tidak terdaftar. Kandungannya pun sangat berbahaya bagi kualitas tanah karena menggunakan zat kapur.

"Pupuk tersebut tidak terdaftar dan merupakan oplosan dan sangat merugikan petani," imbuhnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com