Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Brigadir Almuhalid dan Kopral Satu Sutardi Tularkan Virus Membaca di Desa Terpencil

Kompas.com - 06/09/2016, 17:42 WIB
Defriatno Neke

Penulis

BUTON, KOMPAS.com – Meski berasal dari institusi yang berbeda, bukan berarti tidak bisa bekerja sama. Selain bertugas menjaga keamanan dan ketertiban dalam masyarakat, seorang polisi dan seorang tentara, ternyata kompak untuk memberantas buta huruf di tiga desa terpencil di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara.

Untuk menularkan virus membaca, Brigadir Almuhalid dari Polsek Pasarwajo dan Kopral Satu Sutardi, anggota TNI Koramil Pasarwajo dari Komando Distrik Militer (Kodim) 1413 Buton, mendirikan perpustakaan keliling di Desa Bajo Bahari, Desa Holimombo, dan Desa Koholimombono, Kecamatan Wabula.

“Ini baru sekitar dua minggu lalu didirikan oleh kami berdua. Kami berpikir banyak anak-anak di desa ini banyak yang belum tahu membaca. Maka atas inisiatif kami berdua, kami mendirikan perpustakaan keliling ini,” kata Almuhalid, Selasa (6/9/2016).

Baca: Perahu Pustaka Pattingalloang Tularkan Virus Membaca ke Anak-anak Pulau Terpencil

Kemudian Almuhalid yang bertugas sebagai Babinkamtibmas dan Sutardi bertugas sebagai Babinsa di tiga desa tersebut mulai mencari buku bacaan bekas. Keduanya pun berhasil mendapatkan buku bacaan sebanyak 20 buku dari seorang sukarelawan.

Buku tersebut selain buku pelajaran sekolah juga terdapat buku cerita rakyat.

“Awalnya anak-anak susah mendekati kami, karena mereka takut kepada kami berdua. Kemudian kami berdua patungan dari uang pribadi untuk membeli susu. Kami rayu dengan susu kecil, anak-anak mulai mendekat dan kami mulai mengajak untuk belajar membaca buku,” ujarnya.

Sekitar pukul 16.00, keduanya saling berboncengan untuk mengunjungi ketiga desa tersebut dengan menggunakan sepeda motor. Sementara buku bacaan di masukan kedalam tas ransel. Terkadang keduanya juga harus menggunakan perahu untuk menuju perkampungan di Desa Bajo Bahari.

“Secara pribadi, yang kami lakukan ini tidak memberatkan, karena selain menjaga keamanan dan ketertiban, kami juga mendorong untuk membantu memajukan desa-desa disini,” ucap Sutardi.

Mereka mengaku, masih membutuhkan buku bacaan untuk anak-anak di tiga desa tersebut. Baik Sutardi maupun Almuhalid sangat mengharapkan bantuan buku bacaan dari para relawan yang mau memberikan buku bacaan secara sukarela.

Sementara itu, Kepala Desa Bajo Bahari, Sinusir mengatakan,  adanya perpustakaan keliling tersebut, membuat anak-anak dan masyarakat di desanya mulai belajar membaca. Hal ini sangat membantu dalam memberantas buta huruf di desanya.

“Saya sangat berterima kasih dan sudah membantu menurunkan buta huruf di desa kami. Di tahun 2011 lalu, buta huruf di desa kami mencapai 80 persen. Sekarang malah sudah turun menjadi 59 persen. Perpustakaan keliling ini sudah sangat membantu di desa kami,” kata Sinusir. 

Baca: Berbekal Motor Pustaka, Serka Darwis Tebarkan "Virus" Membaca ke Pelosok Desa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com