Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perpustakaan Sekolah Dipaksa Beli Buku Rp 600.000 Per Eksemplar

Kompas.com - 18/05/2016, 07:26 WIB
Abdul Haq

Penulis

GOWA, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, menuai sorotan lantaran mewajibkan seluruh perpustakaan sekolah membeli buku yang harganya seniai Rp 3,2 juta.

Pihak legislatif setempat bahkan menuding bahwa peredaran buku ini sarat dengan kejanggalan lantaran harganya yang tidak terjangkau dan merupakan kewajiban bagi pihak sekolah baik tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).

Buku berseri tentang bahaya narkoba yang diterbitkan PT Tirta Asih Jaya menjadi buku yang direkomendasikan Dinas Pendidikan Kabupaten Gowa untuk dimiliki semua perpustakaan sekolah di Kabupaten Gowa.

Buku berseri tersebut terdiri dari lima buah buku dalam satu paketnya. Namun demikian, peredaran buku ini menjadi sorotan banyak pihak, karena harganya yang kemahalan. Bayangkan saja harga buku berseri tersebut mencapai Rp 3,2 juta per seri, atau sama artinya harga satu buah buku senilai Rp 600.000.

Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Gowa, Asriadi Arasy mengatakan, peredaran buku berseri tersebut menuai kejanggalan. Sebab harga yang dipatok untuk satu paket buku sangat tidak rasional.

“Kami tidak menyoal masalah manfaatnya buku tersebut. Tapi harganya sangat mahal sampai Rp 600.000 per buku,” kata Asriady Arasy, Selasa (17/05/2016).

Asriady Arasy kemudian membandingkan harga beberapa buku pelajaran yang beredar di pasaran. Termasuk membandingkan harga buku kedokteran yang selama ini dikenal harganya terbilang mahal di kalangan konsumen.

“Buku-buku kedokteran saja yang bagi konsumen itu mahal-mahal harganya, biasnya hanya mencari Rp 300.000 sampai Rp 400.000, ini malah Rp 600.000,” kata Asriadi Arasy.

Selain itu, lanjut Asriadi Arasy, buku berseri tentang bahaya narkoba ini direkomendasikan ke semua perpustakaan, termasuk perpustakaan Sekolah Dasar (SD). Padahal, menurut Asriadi Arasy, murid SD tersebut belum dapat merasionalosasikan materi buku berseri tentang bahaya narkoba.

Asryadi Arasy menyebutkan, setiap sekolah mengambil buku tersebut minimal satu paket, bahkan ada sekolah yang mesti mengambil buku sampai 7 paket. Tergantung pada pada jumlah siswa dan luasan sekolah.

“Jadi kalau 7 paket harganya bisa mencapai Rp 20 juta lebih, apakah ini masuk akal atau tidak?” kata Asriady.

Sementara itu, pihak Dispora yang dikonfirmasi terkait dengan kewajiban membeli buku ini belum memberikan jawaban secara resmi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com