Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Pesan Nyepi dari Gubernur Bali

Kompas.com - 27/02/2016, 11:21 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengingatkan umat Hindu di Bali akan segera menyambut datangnya Tahun Baru Saka 1938 dan ditandai dengan perayaan Nyepi yang jatuh pada 9 Maret 2016 mendatang.

Saat acara Simakrama (pertemuan Gubernur dengan warganya), Gubernur Pastika mengajak masyarakat untuk instropeksi diri terkait apa yang sudah dilakukan dan rencana apa yang akan dilakukan untuk kehidupan masyarakat.

"Pesan saya, ini pesan saya, Nyepi itu maknanya kita mengheningkan, menentramkan diri kita selama satu kali duapuluh empat jam untuk instropeksi. Hal apa yang kita lakukan selama ini, baik yang baik dan yang buruk," kata Gubernur Pastika, Denpasar, Sabtu(27/2/2016).

"Rencana apa untuk masa depan, esoknya, dan seterusnya. Supaya kualitas kehidupan kita menjadi lebih baik. Nyepi bukan sekedar bikin ogoh-ogoh," ujar Pastika.

Mantan Kapolda Bali ini menambahkan bahwa dirinya sempat bertanya apakah pernah melihat sosok yang digambarkan dalam bentuk Ogoh-ogoh seperti bentuk raksasa, binatang menyeramkan dan lainnya.

"Kalau saya juga tidak pernah melihat. Saya yakin yang lain juga tidak pernah. Lalu apa itu maknanya? Agama kita (Hindu) penuh dengan simbol. Itu simbol kejahatan. Itu (Ogoh-ogoh) dibuat supaya ingat bahwa kejahatan tidak boleh ada dalam diri kita," tegasnya.

Gubernur juga mengingatkan bahwa ogoh-ogoh dibuat bukan untuk gagah-gagahan terus berkelahi. Bukan diarak keliling kota lalu meminum-minuman keras.

Hal inilah perlu diingatkan terutama kepada anak-anak muda. Perlu diketahui bahwa Ogoh-ogoh dibuat oleh masyarakat Hindu di Bali untuk diarak dimakam Pengerupukan atau tepat di satu hari menjelang Nyepi.

Ogoh-ogoh diarak keliling kota dan dibatasi di wilayah adat masing-masing lalu dibakar untuk mengusir sifat negatif yang disimbolkan didalam sosok Ogoh-ogoh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com