“Banyak anak di bawah umur dan anak-anak usia sekolah kita dapati waktu penggerebekan semalam. Ada juga yang kedapatan berpasangan. Mereka merekam aksi penari itu kemudian menunjukkan kepada rekan-rekannya di sekolah," kata Kepala Satpol PP Nunukan, Robby Nahak Serang, Sabtu (23/5/2015).
Untuk menyaksikan tarian erotis yang digelar di sebuah tempat karaoke di Jalan Cut Nya Dien tersebut, penonton cukup membayar uang masuk Rp 20.000. Mereka kemudian harus memesan meja dengan tarif yang beragam.
Tarian erotis biasanya digelar setelah tengah malam. “Tariannya ditampilkan di atas pukul 12 malam. Tariannya memang disajikan di situ bagi pengunjung. Nanti usai menari masih dengan pakaian yang minim, mereka (penari) mengedarkan nampan berisi minuman keras, terserah pengunjung kalau mau nyawer. Biasanya Rp 50.000 untuk satu sloki,” kata salah seorang anggota Satuan Polisi Pamong Praja.
Robby Nahak mengatakan, tempat itu langsung ditutup. "Sejak tadi malam sudah ditutup. Yang lainnya juga sudah ditutup, bukan hanya OK karaoke. Semua THM (tempat hiburan malam) yang tidak berizin (ditutup). Makanya, saya imbau yang tidak punya izin, tutup sendirilah,” kata Robby Nahak.
Dalam penggerebekan semalam, polisi Nunukan mengatakan, tiga penari erotis diamankan.
Para penari itu didatangkan dari Jakarta dan rencananya akan melakukan pentas di tempat karaoke itu selama dua bulan. Dari pengakuannya, mereka mengatakan baru seminggu berada di Nunukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.