Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Kios Pasar Sentral Inhutani Nunukan Ludes Dilalap Si Jago Merah

Kompas.com - 20/05/2015, 02:39 WIB
Kontributor Nunukan, Sukoco

Penulis


NUNUKAN, KOMPAS.com - Ratusan kios di Pasar Sentral Inhutani Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara ludes dilalap sijago merah. Api diketahui warga pada pukul 12:00 wita berasal dari salah satu kios di bagian timur pasar tersebut. Ratusan kios yang terbuat dari kayu tersebut membuat api cepat membesar, sehingga membuat warga panik.

Salah satu warga yang tinggal tak jauh dari lokasi kebakaran Rendy mengatakan api tiba tiba sudah membesar dan melahap bagian atap bangunan pasar sebelah timur.

"Saya langsung lari, tapi tapi sudah sangat besar dibagian atap. Mungkin karena korslet karena api tiba-tiba sudah sangat besar dan sulit dipadamkan warga," ujarnya Rabu (20/05/2015).

Banyaknya bahan-bahan mudah terbakar seperti plastik serta banyaknya tumpukan tong membuat petugas Damkar harus berhati hati dalam upaya memadamkan api. Hembusan angin yang cukup kencang juga membuat api cepat membesar dan sulit dipadamkan.

Petugas Pemadam kebakaran baru bisa menguasai api setelah satu jam berjibaku menjinakkan kobaran api. Kasie Penyuluhan Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Nunukan Daniel mengatakan, 10 mobil damkar diturunkan untuk memadamkan api.

"Semua kita mobil pemadam kita turunkan sebanyak 10 unit. Ini juga dibantu oleh mobil tangki dari TNI AL dan mobil tangki dari warga. Setelah satu jam kita memang bisa menguasai api tapi kita terus melakukan upaya pendinginan terus sampai kita pastikan padam," ujar Daniel.

Selain difungsikan sebagai pasar, Pasar Sentral Inhutani juga dijadikan tempat tinggal oleh beberapa pedagang. Namun hingga personel pemadam berhasil menguasai api belum ada laporan korban jiwa.

Pasar Sentral Inhutani sebelumnya pernah terbakar hebat pada tahun 2008. Lebih dari 400 kios didirikan kembali oleh pemerintah daerah untuk menampung korban kebakaran. Buruknya penataan pedagang di pasar sentral Inhutani membuat kondisi pasar terlihat semrawut dan kotor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com