Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala SMKN 5 Kupang Dicopot Imbas Dugaan Penyelewengan BOS

Kompas.com - 03/07/2024, 08:44 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Andi Hartik

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 5 Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Safirah Abineno, dicopot dari jabatannya imbas kasus dugaan penyelewengan dana bantuan operasional sekolah (BOS).

Pencopotan itu dilakukan setelah puluhan guru dan pegawai SMKN 5 Kota Kupang menyegel sekolah dan ruang kerja kepala sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Ambrosius Kodo yang turun langsung dan membuka segel mengatakan, pihaknya telah menunjuk Jeferson Lay menjadi pelaksana harian Kepala SMKN 5 Kota Kupang.

"Pencopotan ini agar yang bersangkutan (Safirah Abineno) bisa lebih fokus dalam pemeriksaan dari Disdikbud NTT terkait penyelewengan dana BOS dan pelanggaran disiplin," kata Ambrosius kepada sejumlah wartawan, Selasa (2/7/2024).

Baca juga: Kadis Pendidikan NTT Buka Segel Ruang Kepsek SMKN 5 Kupang

Safirah diduga menyelewengkan dana BOS sebesar Rp 215 juta.

"Tentunya, itu berdasarkan hasil pemeriksaan dan pengambilan keterangan dari tim saya terhadap beberapa guru, bendahara dan kepala sekolah, terkait dugaan penyelewengan dana BOS," ujar Ambrosius.

Baca juga: Gaji Guru 4 Bulan Diduga Diselewengkan Kepsek, SMK di Kupang Disegel

Ambrosius menyebut, Safirah Abineno tetap bertanggung jawab untuk melunasi tunggakan gaji terhadap 40 guru dan pegawai.

"Pembayaran tunggakan gaji karena manajemennya beliau, maka harus tanggung jawab karena bukan bersumber dari APBD dan ABPD, tetapi dari dana BOS, sehingga beliau harus menyelesaikan hak-hak dari teman-teman guru dan pegawai," kata Ambrosius.

Ambrosius menyebut solusi untuk memperlancar kembali urusan pendaftaran peserta didik baru di SMKN 5 Kupang, pihaknya membuka kembali gerbang dan ruangan kepala sekolah yang sudah disegel agar para guru bisa memfokuskan diri dalam persiapan kompetensi dan kesiapan guru dalam menyambut tahun ajaran baru.

"Sehingga saya datang ke sini untuk bertemu teman-teman guru agar bisa membuka penyegelan yang merupakan ekspresi mereka," ujarnya.

Ambrosius pun mengingatkan para guru agar aksi segel-menyegel tidak boleh terjadi lagi. Hal itu karena sekolah merupakan fasilitas negara yang harus dijaga agar menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi semua siswa dan guru.

"Para guru sudah setuju untuk tidak lakukan penyegelan lagi dan menyatakan untuk bersama-sama menjaga lingkungan sekolah ini," kata Ambrosius.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 5 Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) menyegel sekolah dan ruang kerja kepala sekolah, Senin (1/7/2024) siang.

Penyegelan itu dilakukan lantaran para guru kesal dengan kepala sekolah berinisial SCA yang diduga menyelewengkan dana biaya operasional sekolah (BOS) dan iuran sekolah.

Tak hanya menutup ruangan, massa aksi juga menempelkan sejumlah poster di depan pintu seperti "Ruangan Bermartabat Ini Tidak Pantas Digunakan oleh Kepala Sekolah Koruptif dan Penipu" serta "Disegel untuk Keadilan".

Juru Bicara Aksi Yakobus Boro Bura mengungkapkan bahwa penyegelan itu adalah akumulasi kekesalan para pegawai kepada oknum kepala sekolah.

"Kami guru dan pegawai sampai aksi segel pintu depan sekolah dan ruang kerja kepala sekolah, karena akumulasi kekecewaan kepada kepala sekolah karena merasa ditipu diintimidasi," katanya kepada sejumlah wartawan di sela-sela aksi penyegelan, Senin (1/7/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ketua Koperasi di Sumbar Tewas Dibakar, Pelaku Pasangan Suami Istri Ditangkap

Ketua Koperasi di Sumbar Tewas Dibakar, Pelaku Pasangan Suami Istri Ditangkap

Regional
Sempat Dihentikan, Festival Kuliner Non-halal di Solo Kembali Dibuka dengan Pembatasan

Sempat Dihentikan, Festival Kuliner Non-halal di Solo Kembali Dibuka dengan Pembatasan

Regional
Manfaatkan Lahan Tidur Bekas Rob, Pemkot Semarang dan BRIN Tanam Padi Biosalin

Manfaatkan Lahan Tidur Bekas Rob, Pemkot Semarang dan BRIN Tanam Padi Biosalin

Regional
Tanggul Sungai Lamasi di Desa Kendekan Luwu Jebol, 3 Desa Terdampak, Petani Terancam Merugi

Tanggul Sungai Lamasi di Desa Kendekan Luwu Jebol, 3 Desa Terdampak, Petani Terancam Merugi

Regional
Lantik 3.551 PPPK, Bupati Semarang: Jangan Gadaikan SK untuk Judi 'Online'

Lantik 3.551 PPPK, Bupati Semarang: Jangan Gadaikan SK untuk Judi "Online"

Regional
Baru 1 Bulan Produksi, 7.200 Botol Oli Palsu Dibuat secara Profesional

Baru 1 Bulan Produksi, 7.200 Botol Oli Palsu Dibuat secara Profesional

Regional
ASN Kota Magelang Diimbau 'Bike to Work' Hari Ini, Berikut Ketentuannya

ASN Kota Magelang Diimbau "Bike to Work" Hari Ini, Berikut Ketentuannya

Regional
Ki Pinter Bedas, Inovasi Pemkab Bandung Kendalikan Inflasi dan Referensi Harga

Ki Pinter Bedas, Inovasi Pemkab Bandung Kendalikan Inflasi dan Referensi Harga

Regional
Oli Palsu AHM MPX 1 Terbongkar, Pelaku Mengaku Pakai Bahan Oli Bekas

Oli Palsu AHM MPX 1 Terbongkar, Pelaku Mengaku Pakai Bahan Oli Bekas

Regional
Bergaya Arsitektur Kolonial, Desain Pasar Jongke Solo Sesuai Arahan Gibran

Bergaya Arsitektur Kolonial, Desain Pasar Jongke Solo Sesuai Arahan Gibran

Regional
Terbongkar, Peredaran Ribuan Botol Oli Palsu AHM MPX 1 di Lampung

Terbongkar, Peredaran Ribuan Botol Oli Palsu AHM MPX 1 di Lampung

Regional
Ombudsman Kepri Ungkap Sejumlah Masalah Terkait PPDB SMA/SMK

Ombudsman Kepri Ungkap Sejumlah Masalah Terkait PPDB SMA/SMK

Regional
Dampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Pesawat Wings Air Batal Terbang

Dampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Pesawat Wings Air Batal Terbang

Regional
Mengenal Lebih Dekat Sederet Layanan yang Tersedia di Aplikasi Tangerang LIVE

Mengenal Lebih Dekat Sederet Layanan yang Tersedia di Aplikasi Tangerang LIVE

Regional
Tekan Inflasi Pangan, Pemkot Tangerang Lakukan Gerakan Tanam Cabai 

Tekan Inflasi Pangan, Pemkot Tangerang Lakukan Gerakan Tanam Cabai 

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com