Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebumen Berencana Angkat Guru TK/PAUD Jadi PPPK, Bupati Siapkan Beberapa Alternatif

Kompas.com - 01/07/2024, 06:25 WIB
Bayu Apriliano,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KEBUMEN, KOMPAS.com - Guru Taman Kanak-kanak (TK) dan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah mendapatkan insentif dari Pemkab.

Total, Rp 11,6 miliar telah digelontorkan Pemkab Kebumen untuk ribuan pendidik anak-anak ini.

Angaran tersebut telah diberikan kepada sebanyak 2.259 guru.

Baca juga: Buntut Kasus Perundungan Siswi SD di Ambon, Polisi Gelar Sosialiasi Stop Bullying di Sekolah

Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menjelaskan, pemberian insentif ini dilakukan sebagai upaya peningkatan kesejahteraan guru TK dan PAUD.

Saat ini, guru TK dan PAUD setiap bulannya mendapat tambahan gaji dari Pemda sebesar Rp 500.000.

"Insentif ini kita berikan kepada guru TK/PAUD non-ASN yang jumlahnya ada 2.259 guru. Alhamdulillah, kita berikan tambahan gaji sebesar Rp 500.000 setiap bulannya, di mana sebelum kami, belum pernah diberikan," ujar Bupati dalam keterangan resminya, Sabtu (29/6/2024).

Baca juga: 7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi


Baca juga: UGM, Prof Gesang, dan Pengembangan Pesawat Tanpa Awak...

Rencana mengangkat guru TK/PAUD jadi PPPK

Ilustrasi guru.SHUTTERSTOCK/MASROB Ilustrasi guru.

Bupati mengakui, pemberian insentif itu mungkin tidak sebanding dengan jerih payah para guru menjadi seorang pendidik.

Namun, bantuan ini adalah bentuk kecintaan dan perhatian pemerintah kepada para guru TK/PAUD.

Selain pemberian insentif kata Bupati, Pemkab mengeklaim juga melakukan pengangkatan ribuan guru PPPK SD/SMP, para guru PAUD di era pemerintahannya.

Ia menyebutkan, pihaknya berencana mengangkat guru TK/PAUD menjadi tenaga PPPK yang setiap bulannya mendapat gaji dari pemerintah seperti halnya ASN.

Baca juga: Sering Salah Arti, Ini Beda antara PNS dan ASN

 

Saat ini, Pemda masih berkonsultasi dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

"Karena ini menyangkut regulasi, pengangkatan PPPK itu kan kewenangannya ada di Kemenpan-RB. Jadi kita masih melakukan konsultasi boleh atau tidaknya. Karena sekolah TK negeri yang di bawah pemerintah itu di Kebumen hanya dua," ungkapnya.

"Beberapa alternatif ditawarkan, kalaupun tidak bisa dilakukan pengangkatan PPPK, maka bisa jadi dimasukan sebagai tenaga petugas penunjang kegiatan atau P2K, kalaupun tidak bisa maka, alternatif lainnya penambahan insentif dari Rp 500.000 per bulan naik dengan nilai yang lebih tinggi," imbuh dia.

Baca juga: Bolehkah PNS Berambut Gondrong? Simak Penjelasan BKN

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan Dan Olahraga Yanie Giat Setyawan menambahkan, guru TK/PAUD yang mendapat insentif adalah mereka yang sudah terdaftar Dapodik.

Ini merupakan Program Bupati yang sudah berjalan sejak 2021.

"Alhamdulillah setiap tahun nilainya terus naik, dari yang tadinya hanya diberikan sepuluh bulan, sekarang dan full dua belas bulan," tuturnya.

Untuk mendukung kualitas pembelajaran, pemerintah juga memberikan bantuan untuk sarana dan prasarana sekolah-sekolah TK/PAUD.

Jumlah sekolah TK/PAUD di Kebumen 1.143. Sekolah-sekolah ini mendapat bantuan BOP operasional dari pemerintah.

Baca juga: Cabuli Murid di Mushala, Guru Ngaji di Sambas Ditangkap

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 5 Juli 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 5 Juli 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Tolak Dokter Asing, Dekan FK Unair Dicopot | Temuan Mayat Terbakar dan Surat Wasiat di Boyolali

[POPULER NUSANTARA] Tolak Dokter Asing, Dekan FK Unair Dicopot | Temuan Mayat Terbakar dan Surat Wasiat di Boyolali

Regional
Update Haji Kendal 2024: 4 Jemaah Meninggal di Makkah, 4 Lainnya Dijemput Menggunakan Ambulans

Update Haji Kendal 2024: 4 Jemaah Meninggal di Makkah, 4 Lainnya Dijemput Menggunakan Ambulans

Regional
Lukisan Hewan Tertua di Dunia Ditemukan di Sulawesi Selatan, Diduga Dibuat 51.200 Tahun Lalu

Lukisan Hewan Tertua di Dunia Ditemukan di Sulawesi Selatan, Diduga Dibuat 51.200 Tahun Lalu

Regional
Sering Bertengkar dan Tabrak Istri dengan Mobil, Suami di Tana Toraja Ditangkap

Sering Bertengkar dan Tabrak Istri dengan Mobil, Suami di Tana Toraja Ditangkap

Regional
Hasyim Asy'ari Diberhentikan Sementara sebagai Dosen Undip Selama Jadi Ketua KPU

Hasyim Asy'ari Diberhentikan Sementara sebagai Dosen Undip Selama Jadi Ketua KPU

Regional
Instansi Lambat, Sengketa Informasi Dana Desa dan APBDes Berujung Pemerasan

Instansi Lambat, Sengketa Informasi Dana Desa dan APBDes Berujung Pemerasan

Regional
100 Hektar Lahan Bekas Tambang di Kutai Timur Bakal Ditanami Jagung

100 Hektar Lahan Bekas Tambang di Kutai Timur Bakal Ditanami Jagung

Regional
Hipnotis dan Gasak Uang Warga di Pemalang, Seorang WNA Diburu Imigrasi

Hipnotis dan Gasak Uang Warga di Pemalang, Seorang WNA Diburu Imigrasi

Regional
Sejumlah Nama Mundur dari Bursa Pilkada di PKB Brebes, Ini Alasannya

Sejumlah Nama Mundur dari Bursa Pilkada di PKB Brebes, Ini Alasannya

Regional
Saat Kabupaten Grobogan Pecahkan Rekor MURI, Panen Padi Pakai Ani-ani Terbanyak

Saat Kabupaten Grobogan Pecahkan Rekor MURI, Panen Padi Pakai Ani-ani Terbanyak

Regional
Puting Beliung Jebol 4 Rumah di Babel, Warga di Pesisir Diminta Waspada

Puting Beliung Jebol 4 Rumah di Babel, Warga di Pesisir Diminta Waspada

Regional
Takut Menanjak, Truk Terguling di Kawasan Wisata Danau Sipin Jambi

Takut Menanjak, Truk Terguling di Kawasan Wisata Danau Sipin Jambi

Regional
Talut Setinggi 10 Meter di Solo Longsor, Bapak dan Anak Tewas Tertimbun

Talut Setinggi 10 Meter di Solo Longsor, Bapak dan Anak Tewas Tertimbun

Regional
Mertua Perkosa Menantu yang Terbaring Sakit di Riau

Mertua Perkosa Menantu yang Terbaring Sakit di Riau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com