Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Pernikahan Anak Turun, Kemenag dan PPA Diminta Perhatikan Angka Perceraian yang Naik

Kompas.com - 30/06/2024, 15:59 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Angka perkawinan usia anak di Indonesia menurun cukup tinggi selama beberapa tahun terakhir. Pada 2017, tren perkawinan anak di angka 11,54 persen dan 2023 turun menjadi 6,92 persen.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI Hasto Wardoyo mengapresiasi kinerja Kementerian perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) yang berhasil menekan kasus perkawinan anak tersebut.

Baca juga: Kolaborasi dengan Tokoh Adat, Cara Menurunkan Perkawinan Anak di NTT

"Perkawinan usia anak mengalami penurunan secara signifikan, 6,92 persen. Terima kasih Menteri PPA atas kerja kerasnya," kata Hasto saat sambutan di peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 di Simpang Lima, Kota Semarang, Sabtu (29/6/2024).

Tren penurunan itu ditunjukkan dengan bekurangnya angka dispensasi nikah yang diajukan oleh calon pasangan usia anak se-Indonesia pada 2023 ke Pengadilan Agama.

Menurut data kementerian Agama (Kemenag) tren permohonan dispensasi nikah terus menurun sejak 2020 hingga 2023. Pada 2020 terdapat 65.299 beban perkara dispensasi nikah yang diajukan pasangan usia anak. Sebanyak 61.779 di antaranya dikabulkan oleh PA.

Dalam paparannya, Hasto mengungkap pada 2023 ada 31.887 beban perkara yang diajukan ke PA. Namun 28.553 permintaan yang dikabulkan. Dalam rentang 3 tahun, pihaknya dapat melihat penuurunan dipensasi nikah.

Dalam hal ini, dia juga turut mengapresiasi Kemenag yang belakangan gencar melakukan edukasi pra nikah. Sehingga upaya itu juga relatif baik untuk mencegah lahirnya bayi-bayi stunting dari pasangan muda.

"Termasuk Kanwil Kemenag, dispensasi nikahnya menurun. Kami ucapkan terima kasih. Faktor (upaya itu) membuat (pencegahan) stunting itu juga membaik," ujar Hasto.

Baca juga: Ramai soal Tren Pernikahan Tanpa Rasa Cinta dan Hasrat Seksual di Jepang, Apa Itu?

Kendati demikian, Hasto menyayangkan meningkatnya angka perceraian di Indonesia dari tahun ke tahun.

Menurutnya, sebagian besar kasus perceraian yang belakangan ini terjadi dipicu oleh keributan atau konflik berulang akibat pasangan yang toxic atau beracun.

"Namun demikian, kita perlu prihatin karena perceraian yang meningkat. Angka perceraian dari waktu ke waktu masih bertambah. Terakhir (data tahun 2022 yang dikeluarkan MA tahun 2023) 516.344 (perceraian)," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selama Tujuh Bulan, 68 Anak di Magelang Terlibat Tawuran Lewat Medsos, 34 di Antaranya Jadi Tersangka

Selama Tujuh Bulan, 68 Anak di Magelang Terlibat Tawuran Lewat Medsos, 34 di Antaranya Jadi Tersangka

Regional
Bus, Truk Boks, dan Tronton Terlibat Tabrakan Beruntun di Depan SPBU Banyumas

Bus, Truk Boks, dan Tronton Terlibat Tabrakan Beruntun di Depan SPBU Banyumas

Regional
Alasan 17 Remaja yang Mabuk dan Keroyok Pengunjung Pulau Gusung Makassar Dibebaskan

Alasan 17 Remaja yang Mabuk dan Keroyok Pengunjung Pulau Gusung Makassar Dibebaskan

Regional
Pulang Merantau, Istri Dibunuh Suami,  Mayatnya Dibuang ke Waduk Wadaslintang Wonosobo

Pulang Merantau, Istri Dibunuh Suami, Mayatnya Dibuang ke Waduk Wadaslintang Wonosobo

Regional
Terlilit Judi Online, Sopir Truk Lukai Diri Sendiri Mengaku Dibegal

Terlilit Judi Online, Sopir Truk Lukai Diri Sendiri Mengaku Dibegal

Regional
Digagalkan, Upaya Peredaran Ganja Seberat 48 Kilogram di Sumbar

Digagalkan, Upaya Peredaran Ganja Seberat 48 Kilogram di Sumbar

Regional
Banjir Rob Tak Kunjung Ada Solusi, BEM Unissula Semarang Tantang Bupati Demak Debat Terbuka

Banjir Rob Tak Kunjung Ada Solusi, BEM Unissula Semarang Tantang Bupati Demak Debat Terbuka

Regional
Selewengkan Dana BLT Rp 149 Juta, Kades di Ketapang Ditangkap

Selewengkan Dana BLT Rp 149 Juta, Kades di Ketapang Ditangkap

Regional
Nyalakan Tungku Perapian untuk Usir Rasa Dingin, Rumah Mbak Siyo di Kulon Progo Terbakar

Nyalakan Tungku Perapian untuk Usir Rasa Dingin, Rumah Mbak Siyo di Kulon Progo Terbakar

Regional
Misteri Temuan Mayat Bertato Tanpa Kelamin di Sungai Ciliwung, Polisi Sulit Identifikasi Korban

Misteri Temuan Mayat Bertato Tanpa Kelamin di Sungai Ciliwung, Polisi Sulit Identifikasi Korban

Regional
Buntut Dugaan Piagam Palsu di PPDB, Disdik Semarang Akan Bina Kepala Sekolah

Buntut Dugaan Piagam Palsu di PPDB, Disdik Semarang Akan Bina Kepala Sekolah

Regional
Hujan Abu Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Landa Sejumlah Desa, Warga Cemas

Hujan Abu Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Landa Sejumlah Desa, Warga Cemas

Regional
Nenek Bersimbah Darah, Diduga Dianiaya Bidan Gara-gara Ayam

Nenek Bersimbah Darah, Diduga Dianiaya Bidan Gara-gara Ayam

Regional
Coklit Data Pemilih Pilkada 2024, 5.687 Petugas Pantarlih Diterjunkan KPU Brebes

Coklit Data Pemilih Pilkada 2024, 5.687 Petugas Pantarlih Diterjunkan KPU Brebes

Regional
Bakal Calon Bupati Kampar Bagi-bagi Susu dan Roti ke Anak-anak

Bakal Calon Bupati Kampar Bagi-bagi Susu dan Roti ke Anak-anak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com