Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan 17 Remaja yang Mabuk dan Keroyok Pengunjung Pulau Gusung Makassar Dibebaskan

Kompas.com - 04/07/2024, 15:05 WIB
Darsil Yahya M.,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Makassar tidak menahan 17 remaja yang diduga mengeroyok pengunjung di Pulau Gusung, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Minggu (30/6/2024) lalu.

Kanit PPA Polresrtabes Makassar Iptu Hartawan mengatakan, seluruh remaja yang sempat diamankan itu, telah dipulangkan karena status mereka masih di bawah umur.

"Iya, telah dipulangkan karena anak di bawah umur semua," ucapnya kepada Kompas.com, Kamis (4/7/2024).

Baca juga: Misteri Mayat Terapung di Waduk Wadaslintang Terungkap, Korban Dibunuh Suaminya Sendiri

Hartawan menyebutkan, dari 17 orang remaja yang diamankan, 10 orang hanya berstatus saksi, dan 7 orang terduga lainnya sebagai pelaku.

Namun, setelah menjalani pemeriksaan di Unit PPA Satreskrim Polrestabes Makassar mereka dipulangkan, mengingat pasal yang disangkakan tidak mewajibkan pelaku untuk ditahan.

"Setelah kita ambil keterangannya, ini kan kekerasan anak, ancaman hukuman tidak sampai 5 tahun jadi kita tidak ada dasar untuk menahan para pelaku," ujarnya.

Baca juga: Update Pembacokan Ojol di Bantul Yogyakarta, Pelakunya Ternyata Pelajar


Baca juga: Hilang Enam Hari, IRT di Bone Ditemukan Tewas Mengapung di Sungai

Para pelaku diminta wajib lapor

Kendati demikian, Hermawan menegaskan, para pelaku berstatus wajib lapor.

"Pelaku wajib lapor. Kita sudah panggil semua pelaku dan orangtuanya datang jam 10 malam untuk tanda tangan supaya dia nanti yang mengantar untuk wajib lapor," bebernya.

Ia menjelaskan, dalam insiden pengeroyokan ini disebut ada dua orang korban mengalami luka yakni remaja wanita inisial RI (15) pria inisial AD (14).

Baca juga: Pelajar SMA Diduga Perkosa Gadis di Bawah Umur, Modusnya Ajak Korban Keliling Makassar

Sementara, untuk motif para pelaku nekat menganiaya pengunjung lainnya di lokasi wisata dikarenakan salah satu pelaku emosi lantaran ditegur saat terjatuh di depan korban.

"Korban RI mengalami luka pada pipi sebelah kanannya diduga terkena batu karang yang dilemparkan pelaku. Sedangkan AD mengalami luka pada bagian belakangnya, diduga akibat ditendang saat para pelaku melakukan pengeroyokan," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, beredar video belasan remaja yang masih beratatus pelajar di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) diamankan oleh pihak kepolisian Polsek Ujung Pandang.

Baca juga: Nyalakan Tungku Perapian untuk Usir Rasa Dingin, Rumah Mbak Siyo di Kulon Progo Terbakar

Mereka diamankan usai diduga mabuk dan mengeroyok pengunjung di Pulau Gusung, Kecamatan Ujung Pandang, Makassar, pada Minggu (30/6/2024).

Video belasan pelajar itu pun viral di media sosial (medsos) setelah diunggah akun instragram @teropongmakassar, Selasa  (2/7/2024).

"Sebanyak 17 orang pelajar liburan sambil pesta miras di pulau gusung hingga diduga mabuk akhirnya mengeroyok pengunjung lainnya," tulis akun @teropongmakassar.

Dijelaskan juga dalam ungguhan itu, terdapat lima orang korban luka-luka, satu di antaranya seorang wanita.

Baca juga: Kronologi Wanita Tewas Terjatuh dari Lantai 3 Tempat Gim di Pontianak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NUSANTARA] 13 WN Taiwan Penjahat Kelas Berat Ditangkap | Gibran Tinggalkan Mobil Dinas Lagi

[POPULER NUSANTARA] 13 WN Taiwan Penjahat Kelas Berat Ditangkap | Gibran Tinggalkan Mobil Dinas Lagi

Regional
Berkunjung ke Tanjungpinang, Wajib Coba Kuliner Mie Lendir

Berkunjung ke Tanjungpinang, Wajib Coba Kuliner Mie Lendir

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 7 Juli 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 7 Juli 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 7 Juli 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 7 Juli 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Regional
Pulau Setan di Kawasan Mandeh, Tempat Wisatawan Mencari Ketenangan

Pulau Setan di Kawasan Mandeh, Tempat Wisatawan Mencari Ketenangan

Regional
Melihat Tradisi Oncor-Oncoran di Malam Tahun Baru Islam di Banyuwangi

Melihat Tradisi Oncor-Oncoran di Malam Tahun Baru Islam di Banyuwangi

Regional
Bupati Banyuwangi Dorong Petani Pakai Pupuk Organik

Bupati Banyuwangi Dorong Petani Pakai Pupuk Organik

Regional
Disidik, Dugaan Pungutan Liar Dana BOS SD/SMP di Majene

Disidik, Dugaan Pungutan Liar Dana BOS SD/SMP di Majene

Regional
Pengidap HIV di Aceh Utara Terus Bertambah, Kini Ada 187 Orang

Pengidap HIV di Aceh Utara Terus Bertambah, Kini Ada 187 Orang

Regional
7 Hari Dicari Hanya Perahu yang Pulang, 1 Nelayan Babel Hilang

7 Hari Dicari Hanya Perahu yang Pulang, 1 Nelayan Babel Hilang

Regional
Kronologi Warga Tewas Tertembak Anggota DPRD Lampung Tengah, Berawal dari Tradisi Pernikahan

Kronologi Warga Tewas Tertembak Anggota DPRD Lampung Tengah, Berawal dari Tradisi Pernikahan

Regional
Sosok Lugu Itu Jadi Pelaku Pembunuhan Sadis Penagih Utang di Sumbar...

Sosok Lugu Itu Jadi Pelaku Pembunuhan Sadis Penagih Utang di Sumbar...

Regional
4 Pelaku Pengeroyokan Pelajar di Palopo Dibekuk, 3 Masih di Bawah Umur

4 Pelaku Pengeroyokan Pelajar di Palopo Dibekuk, 3 Masih di Bawah Umur

Regional
Buronan Perusak Cagar Alam Faruhumpenai di Luwu Timur, Ditangkap

Buronan Perusak Cagar Alam Faruhumpenai di Luwu Timur, Ditangkap

Regional
Polisi Sebut Istri Bos Distro “Anti Mahal” Tak Terlibat Pembunuhan

Polisi Sebut Istri Bos Distro “Anti Mahal” Tak Terlibat Pembunuhan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com