Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nenek Bersimbah Darah, Diduga Dianiaya Bidan gara-gara Ayam

Kompas.com - 04/07/2024, 13:51 WIB
Tri Purna Jaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Video yang menggambarkan seorang nenek bersimbah darah menyebar di jejaring media sosial. Disebutkan dalam video tersebut, sang nenek menjadi korban penganiayaan oleh seorang oknum bidan.

Video berdurasi 22 detik itu beredar sejak Selasa, 2 Juli 2024 di sejumlah akun Instagram dan jejaring WhatsApp.

Disebutkan pula, perempuan bernama Runtah (66) itu adalah warga Kecamatan Bangun Rejo, Lampung Tengah.

Dalam video terlihat, sang nenek duduk di tanah dengan darah yang mengucur dari kepalanya.

Terkait video ini, Kepala Bidang Humas Polda Lampung, Komisaris Besar Umi Fadilah mengatakan, pihaknya telah melakukan penelusuran atas peristiwa tersebut.

Baca juga: Polisi Tetapkan 3 Tersangka Penganiayaan Tukang Pentol, 2 Orang Pesilat dan Residivis

Hasil penelusuran membenarkan adanya peristiwa penganiayaan yang menimpa nenek bernama Runtah itu.

"Benar, memang terjadi dugaan penganiayaan dengan korban bernama Runtah di Kabupaten Lampung Tengah," kata Umi saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (4/7/2024) siang.

Umi menerangkan, peristiwa itu terjadi pada Jumat, 28 Juni 2024 sekitar pukul 6.15 WIB, dengan terduga pelaku berinisial YF, yang memang berprofesi sebagai bidan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun di lokasi, ketika itu YF mendatangi rumah Runtah untuk membeli seekor ayam potong.

Namun, Runtah menolak melayani, karena hendak pergi ke pasar dan meminta agar YF datang lagi pada siang hari.

Tanpa diketahui penyebabnya, tiba-tiba YF menyerang, dan memukuli kepala dan punggung Runtah.

Baca juga: Santriwati Korban Dugaan Penganiayaan Meninggal, Keluarga Setuju Jenazah Diotopsi

Mendapat serangan tersebut, Runtah kemudian berteriak meminta pertolongan. "Nenek ini meminta tolong, beruntung warga yang mendengar langsung mendatangi lokasi dan pelaku melarikan diri," kata Umi.

Menurut Umi, polisi kini masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti penganiayaan, dan juga benda yang digunakan pelaku.

"Belum bisa dipastikan, itu masih dalam penyidikan, nanti jika ada perkembangan akan kami informasikan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Bandung Antusias Ikuti Pawai Obor Sambut Tahun Baru Islam

Warga Bandung Antusias Ikuti Pawai Obor Sambut Tahun Baru Islam

Regional
Pulau Setan di Kawasan Mandeh, Tempat Wisatawan Mencari Ketenangan

Pulau Setan di Kawasan Mandeh, Tempat Wisatawan Mencari Ketenangan

Regional
Melihat Tradisi Oncor-Oncoran di Malam Tahun Baru Islam di Banyuwangi

Melihat Tradisi Oncor-Oncoran di Malam Tahun Baru Islam di Banyuwangi

Regional
Bupati Banyuwangi Dorong Petani Pakai Pupuk Organik

Bupati Banyuwangi Dorong Petani Pakai Pupuk Organik

Regional
Disidik, Dugaan Pungutan Liar Dana BOS SD/SMP di Majene

Disidik, Dugaan Pungutan Liar Dana BOS SD/SMP di Majene

Regional
Pengidap HIV di Aceh Utara Terus Bertambah, Kini Ada 187 Orang

Pengidap HIV di Aceh Utara Terus Bertambah, Kini Ada 187 Orang

Regional
7 Hari Dicari Hanya Perahu yang Pulang, 1 Nelayan Babel Hilang

7 Hari Dicari Hanya Perahu yang Pulang, 1 Nelayan Babel Hilang

Regional
Kronologi Warga Tewas Tertembak Anggota DPRD Lampung Tengah, Berawal dari Tradisi Pernikahan

Kronologi Warga Tewas Tertembak Anggota DPRD Lampung Tengah, Berawal dari Tradisi Pernikahan

Regional
Sosok Lugu Itu Jadi Pelaku Pembunuhan Sadis Penagih Utang di Sumbar...

Sosok Lugu Itu Jadi Pelaku Pembunuhan Sadis Penagih Utang di Sumbar...

Regional
4 Pelaku Pengeroyokan Pelajar di Palopo Dibekuk, 3 Masih di Bawah Umur

4 Pelaku Pengeroyokan Pelajar di Palopo Dibekuk, 3 Masih di Bawah Umur

Regional
Buronan Perusak Cagar Alam Faruhumpenai di Luwu Timur, Ditangkap

Buronan Perusak Cagar Alam Faruhumpenai di Luwu Timur, Ditangkap

Regional
Polisi Sebut Istri Bos Distro “Anti Mahal” Tak Terlibat Pembunuhan

Polisi Sebut Istri Bos Distro “Anti Mahal” Tak Terlibat Pembunuhan

Regional
Warga Tewas Tertembak Anggota DPRD Saat Tradisi Lepas Tembakan di Pernikahan

Warga Tewas Tertembak Anggota DPRD Saat Tradisi Lepas Tembakan di Pernikahan

Regional
Sosok Suami Istri di Sumbar yang Bunuh Penagih Utang, Tinggal di Rumah Beratap Terpal Berdinding Papan

Sosok Suami Istri di Sumbar yang Bunuh Penagih Utang, Tinggal di Rumah Beratap Terpal Berdinding Papan

Regional
Mobil Dinas Gibran Ditinggal Lagi, Kini di Festival Kuliner Non-halal Solo

Mobil Dinas Gibran Ditinggal Lagi, Kini di Festival Kuliner Non-halal Solo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com