KILAS DAERAH

Kilas Daerah Semarang

Raih Penghargaan dari PBB, Mbak Ita Ungkap Kunci Sukses Entaskan Stunting di Kota Semarang

Kompas.com - 28/06/2024, 10:14 WIB
Ikhsan Fatkhurrohman Dahlan,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) memberikan penghargaan penanganan stunting kepada Kota Semarang di Incheon, Korea Selatan (Korsel), Rabu (26/6/2024) lalu.

Terkait hal itu, Wali Kota (Walkot) Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu pun membeberkan kunci sukses keberhasilan Kota Semarang dalam meraih penghargaan tersebut.

Perempuan yang akrab disapa Mbak Ita tersebut mengatakan, salah satu faktor keberhasilan Kota Semarang menangani stunting adalah melalui pemberian makanan untuk anak stunting dan ibu hamil.

Makanan tersebut merupakan hasil masakan yang mengacu pada buku Resep Makanan Baduta dan Ibu Hamil untuk Generasi Emas Indonesia arahan Ibu Megawati.

"Pada 2023, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melakukan intervensi pemberian makanan dari buku resep tersebut,” ujar Mbak Ita melalui keterangan persnya, Jumat (28/6/2024).

Baca juga: Jalani Fit and Proper Test Bakal Cawalkot Semarang di PDI-P, Ita Ditanya soal Ini

Pernyataan tersebut disampaikan Mbak Ita setibanya dirinya di Semarang usai menerima penghargaan di Korsel, Kamis (27/6/2024).

“Dengan pengelolaan di Day Care Rumah Pelita (Rumah Penanganan Lintas Sektor Baduta Stunting), kami berhasil menurunkan angka stunting yang semula berjumlah 1.386 anak menjadi 872 anak serta menurunkan angka ibu hamil kekurangan energi kronis dari semula 1.634 ibu hamil menjadi 596 ibu hamil," imbuhnya.

Mbak Ita menjelaskan bahwa melalui buku resep masakan Megawati, dapat diketahui jika masakan-masakan untuk menangani stunting itu murah, mudah, dan dapat dikonsumsi oleh semua keluarga.

Oleh karena itu, pihaknya melaksanakan upaya penurunan stunting dengan mengimplementasikan pemberian makanan dari buku resep masakan Megawati tersebut.

Baca juga: Beroperasi di Semarang, Jakarta dan Medan, Pelaku Judi Online Ini Untung Rp 15 Miliar Per Bulan

"Alhamdulillah, berkat implementasi buku resep tersebut, Kota Semarang dapat penghargaan dari United Nations (UN) atau PBB dalam acara UN Public Service Forum 2024," ucap Mbak Ita.

Melihat manfaat buku resep pertamanya, kata dia, Megawati turut memberikan resep-resepnya untuk pemberian makanan bagi anak usia bawah dua tahun (baduta) dan ibu hamil di wilayah Indonesia Timur.

Adapun resep-resep tersebut telah disusun kembali oleh Mbak Ita dan siap untuk diluncurkan menjadi buku kedua bersama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Buku kedua ini berjudul “Resep Makanan Baduta dan Ibu Hamil untuk Generasi Emas Indonesia untuk Wilayah Indonesia Bagian Timur” yang memiliki empat jilid sesuai klasifikasi, yaitu balita usia 6-8 bulan, 9-11 bulan, 12-24 bulan, dan untuk ibu hamil.

Baca juga: Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

“Buku ini berisi menu dengan makanan utama sorgum, sagu, dan jagung. Sedangkan untuk lauk, lebih pada olahan ikan. Sayur pun sama, kami buat dari bahan-bahan yang familiar di wilayah Indonesia bagian Timur. Memang betul-betul disiapkan untuk anak-anak stunting di sana,” jelasnya.

Berkaitan dengan peluncuran tersebut, Mbak Ita menginginkan peluncuran buku resep kedua dapat menyebarkan manfaat yang lebih luas sekaligus memotivasi banyak pihak untuk terus semangat mengentaskan stunting.

Lebih lanjut, Mbak Ita berharap, Indonesia Zero Stunting 2024 dapat segera terwujud dan kualitas kesehatan semakin meningkat.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam menyampaikan, resep dari Megawati sangat bermanfaat dalam penurunan angka stunting dan mengentaskan ibu hamil kekurangan energi kronik di Kota Semarang.

Baca juga: Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

“Pemberiannya tidak hanya di Daycare Rumah Pelita tapi diperuntukkan bagi balita stunting dan ibu hamil kekurangan energi kronik yang ada di Kota Semarang,” ungkap Abdul.

Menurutnya, kombinasi pemberian makanan dari resep Megawati dan pola asuh yang ada di daycare dapat menurukan 62 persen angka stunting pada 2023.

“Maka dari itu terus kami kembangkan yang semula dua daycare menjadi sepuluh Daycare Rumah Pelita di 2024. Bahkan, pada semester satu ini angka penurunannya sudah 32 persen. Diharapkan, di tahun 2025 semua kecamatan sudah memiliki Daycare Rumah Pelita dengan konsep yang sama yaitu pemberian makanan serta pola asuh,” jelas Abdul.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Cerita Asniati, Pensiunan Guru TK yang Harus Kembalikan Uang Rp 75 Juta

Cerita Asniati, Pensiunan Guru TK yang Harus Kembalikan Uang Rp 75 Juta

Regional
20 Hektar Lahan di Kompleks Jakabaring Sport City Akan Ditanami 55 Spesies Pohon Langka

20 Hektar Lahan di Kompleks Jakabaring Sport City Akan Ditanami 55 Spesies Pohon Langka

Regional
Perkebunan Pepaya di Kebumen Ternyata Tambang Emas Ilegal, Pekerja dan Pemilik Lahan Diperiksa

Perkebunan Pepaya di Kebumen Ternyata Tambang Emas Ilegal, Pekerja dan Pemilik Lahan Diperiksa

Regional
5 Bakal Calon Rektor UNS Jalani Uji Publik, Paparkan Program Kerja dan Visi Misi

5 Bakal Calon Rektor UNS Jalani Uji Publik, Paparkan Program Kerja dan Visi Misi

Regional
24 Calon Anggota DPRD Padang Belum Serahkan LHKPN

24 Calon Anggota DPRD Padang Belum Serahkan LHKPN

Regional
Terlilit Utang Judi Online, Pria di Kotabaru Kalsel Bunuh Diri

Terlilit Utang Judi Online, Pria di Kotabaru Kalsel Bunuh Diri

Regional
Diduga Mabuk dan Keroyok Pengunjung Pulau Gusung Makassar, 17 Pelajar Ditangkap

Diduga Mabuk dan Keroyok Pengunjung Pulau Gusung Makassar, 17 Pelajar Ditangkap

Regional
Fenomena Juli di Pantai Sikka NTT, Ribuan Ikan Naik ke Daratan

Fenomena Juli di Pantai Sikka NTT, Ribuan Ikan Naik ke Daratan

Regional
Keluarga Korban Bantah Pernyataan Bos Distro Palembang yang Bunuh Anton karena Bunga Utang Membengkak

Keluarga Korban Bantah Pernyataan Bos Distro Palembang yang Bunuh Anton karena Bunga Utang Membengkak

Regional
Dinas Kehutanan Sumut Sita Getah Pinus Penyadapan Ilegal, Penampung Diperiksa

Dinas Kehutanan Sumut Sita Getah Pinus Penyadapan Ilegal, Penampung Diperiksa

Regional
Jadi Kurir 35 Kg Sabu dari Malaysia, Pasutri di Batam Ditangkap

Jadi Kurir 35 Kg Sabu dari Malaysia, Pasutri di Batam Ditangkap

Regional
Polisi Panggil Pihak Ponpes Al Aziziyah dan Akan Periksa Sejumlah Saksi Buntut Kematian Santriwati

Polisi Panggil Pihak Ponpes Al Aziziyah dan Akan Periksa Sejumlah Saksi Buntut Kematian Santriwati

Regional
Di Balik Pembunuhan Karyawan Koperasi oleh Bos Distro Palembang, Pelaku Kesal Bunga Utang Membengkak

Di Balik Pembunuhan Karyawan Koperasi oleh Bos Distro Palembang, Pelaku Kesal Bunga Utang Membengkak

Regional
PPDB SMA dan SMK Bermasalah, Bupati Jekek Minta Pemprov Jateng Evaluasi Sistem Zonasi

PPDB SMA dan SMK Bermasalah, Bupati Jekek Minta Pemprov Jateng Evaluasi Sistem Zonasi

Regional
Ibu Bayi yang Ditemukan Tidak Utuh di Flores Timur Jalani Perawatan

Ibu Bayi yang Ditemukan Tidak Utuh di Flores Timur Jalani Perawatan

Regional
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com