Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Banyak Tantangan Menjadi Seniman, Harus Mampu Melihat Peluang"

Kompas.com - 27/06/2024, 21:04 WIB
Raja Umar,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BANDA ACEH, KOMPAS.com - Moehammaddyah Husen (58) alias Cek Medya Hus merupakan seniman tutur asal Aceh.

Dia hidup sebagai pewaris seni dari ayahnya yang merupakan syeikh seudati yang terkenal di Aceh Jaya pada masanya.  

Baca juga: Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

“Saya menjadi seniman karena turun dari ayah yang merupakan syeikh seudati, sehingga sejak kecil saya tahun 1983, sudah belajar untuk berani tampil di setiap kegiatan atau hajatan, baik di sekolah maupun di kampung,” kata Cek Medya Hus kepada Kompas.com saat ditemui di salah satu warung kopi di Banda Aceh, Rabu (26/6/2024).

Baca juga: Menanam Mimpi di Panggung Teater

Cek Medya Hus sejak duduk di bangku sekolah Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) sudah sering tampil, baik melantunkan syair Aceh atau bershalawat mengisi acara kawaninan dan maulid.

Pria kelahiran Mon Mata, Kabupaten Aceh Jaya, 10 Agustus 1964, ini juga telah mendirikan sanggar “Rencong Pusaka” pada tahun 1990. Saat itu dia masih remaja.

Namun, karena kondisi Aceh pada masa itu berkonflik, para seniman dilarang menggunakan kata dari senjata.

“Karena dilarang nama Rencong Pusaka, lalu saya ganti nama sanggar menjadi Seung Samlakoe, yang artinya tempat laki laki berseni," ujarnya.

Tantangan

Cek Medya Hus menghadapi banyak tantangan selama puluhan tahun menjadi seniman. Namun, dia berusaha berkompromi dengan hal itu.

Dia telah menerbitkan buku saku yang berisi syair, pantun, dan hikayat.

Dia juga memanfaatkan media sosial untuk eksis dan bertahan menjadi seniman tradisi seumapa.

“Banyak tantangan menjadi seniman, tapi kita harus selalu melihat celah atau peluang agar tetap bisa berkarya dan menghasilkan. Dulu sekitar tahun 2000, saya terbitkan buku saku yang berisi syair, hikayat, dan pantun, lalu saat buku sudah tidak laku, saya terbitkan rekaman kaset," ujar dia.

"Setelah itu, saat kaset mulai ditinggalkan, saya keluarkan lagi dalam bentuk VCD, nada dering HP, dan saat ini saya meng-upload karya di YouTube dan medsos dengan penghasilan mulai dari Rp 3 juta hingga Rp 25 juta setiap dua bulan, ” jelasnya.

Dengan cara itu, kebutuhan keluarganya bisa tercukup.

Namun, Medya Hus mengatakan, tak semua penampilan dan karyanya diukur dengan materi. Dia bersedia untuk tampil walaupun tidak dibayar. 

“Saya selalu saja mengikuti dan mengisi kegiatan seni tradisi, kalaupun tidak ada bayaran. Termasuk kalau ada orang minta untuk isi acara adat pada kawainan dengan bayaran cuma- cuma, juga tidak pernah saya tolak. Kalau dengan pemerintah atau NGO, pasti ada standar tarif untuk mengisi kegiatan, saya mengikuti saja,” sebutnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Fotokopi di Ciamis Tampung Rp 356 M Dana Judi Online Jaringan Kamboja, Kelola 216 Rekening

Pengusaha Fotokopi di Ciamis Tampung Rp 356 M Dana Judi Online Jaringan Kamboja, Kelola 216 Rekening

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Malam ini Berawan

Regional
2 Penghuni Kontrakan Jadi Tersangka Pembunuh Wanita Terapis Pijat di Grobogan, Salah Satunya Koki

2 Penghuni Kontrakan Jadi Tersangka Pembunuh Wanita Terapis Pijat di Grobogan, Salah Satunya Koki

Regional
Kapal Memuat 28 WNA Terdampar di Sukabumi, Ada yang Coba Melarikan Diri

Kapal Memuat 28 WNA Terdampar di Sukabumi, Ada yang Coba Melarikan Diri

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Petugas Buru Pembuang Bangkai Sapi di Sungai Semarang

Petugas Buru Pembuang Bangkai Sapi di Sungai Semarang

Regional
Bos Distro 'Anti Mahal' Bunuh Penagih Utang, Keluarga Korban Harap Pelaku Dihukum Mati

Bos Distro "Anti Mahal" Bunuh Penagih Utang, Keluarga Korban Harap Pelaku Dihukum Mati

Regional
Tangis Raodah, Ibu Santriwati yang Meninggal Diduga Dianiaya: Anak Saya Selalu Minta Pulang

Tangis Raodah, Ibu Santriwati yang Meninggal Diduga Dianiaya: Anak Saya Selalu Minta Pulang

Regional
Pelaku Utama yang Diduga Bunuh dan Mengecor Pegawai Koperasi Ditangkap

Pelaku Utama yang Diduga Bunuh dan Mengecor Pegawai Koperasi Ditangkap

Regional
Ditangkap, Bos Distro Pembunuh Penagih Utang Disoraki Warga

Ditangkap, Bos Distro Pembunuh Penagih Utang Disoraki Warga

Regional
4 Hari Kabur, Tahanan Kejari Mataram Menangis dan Harus Dibopong Saat Ditangkap

4 Hari Kabur, Tahanan Kejari Mataram Menangis dan Harus Dibopong Saat Ditangkap

Regional
Kronologi Pembunuhan Terapis, 2 Pelaku Sengaja Sewa Kontrakan Eksekusi Korban

Kronologi Pembunuhan Terapis, 2 Pelaku Sengaja Sewa Kontrakan Eksekusi Korban

Regional
13 Anggota Jaringan Narkoba Lintas Provinsi Ditangkap, Puluhan Kilo Sabu dan Ganja Disita

13 Anggota Jaringan Narkoba Lintas Provinsi Ditangkap, Puluhan Kilo Sabu dan Ganja Disita

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com