Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Korban Sempat Diajak Berbelanja

Kompas.com - 18/04/2024, 18:38 WIB
Rachmawati

Editor

ND merasa selama ini tak pernah dianggap pihak keluarga suaminya sejak menikah sekitar tiga tahun silam.

“Dari semenjak saya menikah sama suamiku sampai hari itu juga saya tidak pernah dianggap bagaimana di keluarganya pak,” ujarnya.

Baca juga: Pelaku Pengeroyokan Siswi SMP hingga Pingsan di Kendari Ditangkap Polisi

ND juga menyebut ia selalu ditudiong oleh keluarga suaminya yang bekerja sebagai honorer di salah satu instansi pemerintahan.

“Selalu saya dituduh kalau saya tidak pernah kasih uang keluarganya,” kata wanita kelahiran Jakarta tersebut.

“Saya katanya yang halang-halangi katanya anaknya suamiku itu kasih ke orang tuanya uang,” jelasnya.

Belum lagi dia dituduh suka foya-foya sehingga sang suami tak pernah memberi uang ke keluarganya.

“Saya katanya yang foya-foyakan uang katanya. Makanya suamiku tidak pernah kasihkan uang ke keponakannya, sama orang tuanya,” katanya.

ND pun mengungkap pemicu lainnya yang juga membuatnya sakit hati kepada sang mertua.

“Disitu juga sakit hatiku pak, dia sempat kasih jatuh anakku,” jelasnya.

Baca juga: Duduk Perkara Siswi SMP di Kendari Dianiaya hingga Pingsan, Diduga karena Tersinggung

Insiden itu pun berujung ‘konflik’, meski dia sudah meminta suaminya untuk menjadi penengah.

“Saya minta suamiku jadi penengah di situ tapi...,” ujar ND yang mengenakan jilbab berwarna hitam.

Berbagai persoalan dan konflik dengan sang mertua pun membuat dirinya sakit hati dan dendam.

“Iya pak, saya sudah tumpuk-tumpuk mi. Sakit sekali mi hatiku,” kata ND.

Sementara itu IR, suami ND mengatakan istrinya tak menyukai ibunya. Selain itu ia menyebut ND tak suka saat dirinya berkomunikasi dengan keluarganya.

“Memang ini orang (ND) tidak mau kalau saya berhubungan dengan keluargaku,” jelasnya di Mapolresta Kendari.

IR pun mengakui dirinya dan sang istri pun sering kali bertengkar.

“Saya dengan istriku sering bertengkar, bukan sering tiap kali,” ujar dia.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Kiki Andi Pati | Editor: Robertus Belarminus, Dita Angga Rusiana), TribunnewsSultra.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com