Ini adalah akibat habitat asli buaya yang rusak, atau pun ada persaingan teritorial yang mengakibatkan individu tertentu harus pindah.
"Pada kasus tertentu, buaya juga berinteraksi dengan masyarakat saat mereka melintas untuk pindah atau mencari makan," ujar dia.
Dia mengatakan, solusi jangka pendek yang diambil Pemerintah saat terjadi interaksi negatif -khususnya pada areal publik atau wilayah yang dekat dengan permukiman- adalah menangkap dan merelokasinya ke tempat tertentu.
Menurut dia, dengan cukup banyaknya buaya yang saat ini berada pada penampungan sementara di BBKSDA NTT, perlu dilakukan upaya untuk mengubah masalah menjadi peluang.
Baca juga: Lansia di Kotabaru Kalsel Ditemukan Tewas di Sungai, Diduga Diterkam Buaya
Misalnya, dengan dibangunnya fasilitas lembaga konservasi umum yang antara lain dimanfaatkan untuk wisata.
Selain itu, diperlukan partisipasi para investor untuk memanfaatkan peluang tersebut dengan dukungan pendampingan proses perizinan oleh BBKSDA NTT.
"BBKSDA NTT mengimbau masyarakat untuk tidak mengambil langkah sendiri saat terjadinya pertemuan dengan buaya."
"Tidak membuang sisa makanan di laut yang dapat memancing kehadiran buaya, serta melaporkan kejadian interaksi negatif buaya melalui call center BBKSDA NTT," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.