Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Lahar Dingin Usai Erupsi Gunung Marapi Sumbar

Kompas.com - 06/04/2024, 07:27 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Banjir lahar dingin terjadi di sejumlah daerah di sekitar Gunung Marapi, Sumatra Barat, Jumat (05/04). Setidaknya delapan orang telah dilarikan ke rumah sakit akibat banjir yang diduga terjadi akibat curah hujan tinggi di kawasan Gunung Marapi yang tengah erupsi.

Banjir lahar dingin Gunung Marapi ini mengakibatkan ruas jalan lintas Bukittinggi-Padang putus total. Aliran lahar dingin juga terpantau merusak sawah dan pekarangan warga serta memutus akses jalan hingga beberapa kendaraan ikut terjebak.

Banjir lahar dingin juga terjadi pada Desember lalu di sekitar kawasan yang sama.

Pada saat itu, Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi Ansharullah, memperingatkan bahwa banjir lahar dingin dapat menghantam masyarakat yang tinggal di sekitar 23 sungai yang berhulu di Gunung Marapi.

Baca juga: Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi di Sumbar, Akses Jalan Putus dan Kesaksian Warga

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatra Barat mengatakan telah membuat pemetaan potensi banjir lahar dingin pasca peristiwa Desember lalu.

Daerah mana saja yang terdampak?

Sejumlah warga dan petugas gabungan membersihkan material kayu akibat banjir lahar dingin di Nagari Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Agam, Sumatera Barat, Jumat (5/4/2024).ANTARA FOTO via BBC Indonesia Sejumlah warga dan petugas gabungan membersihkan material kayu akibat banjir lahar dingin di Nagari Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Agam, Sumatera Barat, Jumat (5/4/2024).
Hingga Jumat (05/04) malam, daerah yang terdampak banjir lahar dingin, antara lain Nagari Aie Angek di Kabupaten Tanah Datar serta Nagari Bukik Batabuah, Nagari Canduang, dan Nagari Sungai Puar di Kabupaten Agam.

"Kami mendengar dan melihat aliran air yang membesar sebanyak dua kali, pertama sekitar jam 15.00 WIB dan satu jam setelahnya, aliran kedua berbunyi gemuruh," kata seorang warga Bukik Batabuah, Sutan Makmur (68), seperti dikutip dari kantor berita Antara.

Di Bukik Batabuah, delapan orang telah dibawa ke rumah sakit, beberapa di antaranya sempat hanyut terbawa arus air, kata wali nagari atau kepala desa setempat, Firdaus.

Baca juga: Akses Padang-Bukittinggi Terputus akibat Banjir Lahar Gunung Marapi

Firdaus berkata, warga awalnya mendengar bunyi gemuruh dan suara seperti dentuman saat berada di Jorong Batang Silasiah—salah satu permukiman di daerah tertinggi di Bukik Batabuah.

“Mungkin ada batu yang jatuh. Warga lalu melihat dan mengirim foto lokasi kepada saya,“ ujarnya.

Berdasarkan informasi itu, Firdaus berkata langsung meminta warga di pinggiran sungai untuk meninggalkan rumah mereka.

Sekitar 10 menit usai mengirim pesan peringatan itu, Firdaus menyebut banjir bandang menerjang kampung-kampung yang lebih rendah.

Saat dihubungi, Firdaus menyebut ketinggian air di kampung yang berjarak 400 meter dari sungai telah setinggi lutut. Sebuah jembatan tertutup kayu dan bebatuan sehingga menghambat akses transportasi.

Baca juga: Banjir Lahar Marapi Landa 2 Kecamatan di Agam

Banjir lahar dingin Gunung Marapi ini mengakibatkan ruas jalan lintas Bukittinggi-Padang putus total.

Putusnya akses jalan karena besarnya aliran air berwarna hitam pekat dari Gunung Marapi itu terpantau terjadi di daerah Air Angek, Kabupaten Tanah Datar dan Bukit Batabuah, Canduang dan Sungai Puar di Kabupaten Agam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disdikbud Jateng Larang 'Study Tour' Sejak 2020, Alasannya agar Tak Ada Pungutan di Sekolah

Disdikbud Jateng Larang "Study Tour" Sejak 2020, Alasannya agar Tak Ada Pungutan di Sekolah

Regional
Cemburu, Seorang Pria Tikam Mahasiswa yang Sedang Tidur

Cemburu, Seorang Pria Tikam Mahasiswa yang Sedang Tidur

Regional
Momen Iriana Jokowi dan Selvi Ananda Naik Mobil Hias Rajamala, Tebar Senyum dan Pecahkan Rekor Muri

Momen Iriana Jokowi dan Selvi Ananda Naik Mobil Hias Rajamala, Tebar Senyum dan Pecahkan Rekor Muri

Regional
Pemkab Bangka Tengah Larang Acara Perpisahan di Luar Sekolah

Pemkab Bangka Tengah Larang Acara Perpisahan di Luar Sekolah

Regional
Kenangan Muslim di Sungai Bukik Batabuah yang Kini Porak Poranda

Kenangan Muslim di Sungai Bukik Batabuah yang Kini Porak Poranda

Regional
2 Tahun Buron, Tersangka Perusak Hutan Mangrove Belitung Timur Ditangkap di Palembang

2 Tahun Buron, Tersangka Perusak Hutan Mangrove Belitung Timur Ditangkap di Palembang

Regional
Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP, Mantan Kepala Bea Cukai Riau Jadi Tersangka

Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP, Mantan Kepala Bea Cukai Riau Jadi Tersangka

Regional
Soal Mahasiswa KIP Kuliah Salah Sasaran, Rektor Baru Undip Masih Buka Aduan

Soal Mahasiswa KIP Kuliah Salah Sasaran, Rektor Baru Undip Masih Buka Aduan

Regional
Gubernur Jambi Tuntut Ganti Rugi dari Pemilik Tongkang Batu Bara Penabrak Jembatan

Gubernur Jambi Tuntut Ganti Rugi dari Pemilik Tongkang Batu Bara Penabrak Jembatan

Regional
Dugaan Korupsi Bantuan Korban Konflik, Kantor Badan Reintegrasi Aceh Digeledah

Dugaan Korupsi Bantuan Korban Konflik, Kantor Badan Reintegrasi Aceh Digeledah

Regional
Kepala Dinas Pendidikan Riau Ditahan, Korupsi Perjalanan Dinas Rp 2,3 Miliar

Kepala Dinas Pendidikan Riau Ditahan, Korupsi Perjalanan Dinas Rp 2,3 Miliar

Regional
Keluh Kesah Pedagang Pasar Mardika Baru Ambon: Sepi, Tak Ada yang Datang

Keluh Kesah Pedagang Pasar Mardika Baru Ambon: Sepi, Tak Ada yang Datang

Regional
Pilkada Kota Magelang, Syarat Parpol Usung Calon Minimal Ada 5 Kursi DPRD

Pilkada Kota Magelang, Syarat Parpol Usung Calon Minimal Ada 5 Kursi DPRD

Regional
Update Banjir Bandang Sumbar: 59 Orang Meninggal, 16 Hilang

Update Banjir Bandang Sumbar: 59 Orang Meninggal, 16 Hilang

Regional
Kejagung Dalami Perjanjian Pisah Harta Harvey Moeis dan Sandra Dewi

Kejagung Dalami Perjanjian Pisah Harta Harvey Moeis dan Sandra Dewi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com