KOMPAS.com - Rosdiana (38) di Desa Ragi, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) melaporkan S (70) asal Dompu, Nusa Tenggara Barat atas kasus penipuan.
Rosdiana mengaku dilamar S dengan uang Rp 3 miliar yang dimasukkan dalam koper dan karung.
Namun setelah dibuka, isinya adalah setumpuk daun kering.
Uang mahar yang disebut berisi Rp 3 miliar itu diserahkan saat acara lamaran keduanya di rumah Rosdiana pada Kamis (28/3/2024) malam.
Baca juga: Mahar Rp 3 Miliar Berisi Daun Kering, Kakek di NTB Syaratkan Rosdiana Tak Boleh Buka Koper
Setelah menyerahkan karung dan koper, S sempat meminta agar Rosdiana dan keluarganya tak membukanya sampai hari pernikahan.
Namun sehari setelah lamaran atau pada Jumat (29/3/2024), S kembali menghubungi Rosdiana untuk meminjam uang Rp 7 juta.
Hal itu membuat keluarga Rosdiana curiga. Apalagi saat ditelusuri identitasnya, S bukanlah seorang pengusaha. Pihak Rosdiana pun memutuskan mengecek isi koper dan karung.
Saat itu mereka terkejut saat isinya bukan uang, tapi daun kering. Kabar itu pun menyebar ke media sosial dan pihak Rosdiana melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
Polisi pun mengamankan S pada Minggu (31/3/2024) untuk menghindari amukan massa.
Baca juga: Penjelasan Kakek 70 Tahun di NTB soal Mahar Rp 3 Miliar yang Ternyata Daun Kering
Rosdiana bercerita bahwa dirinya berkenalan dengan S melalui teman akrbanya yang disapa Ori Fu. Kala itu Ori Fu mengatakan bahwa S mampu memenuhi kebutuhan hidup Rosdiana, ibu tunggal yang memikiki tiga orang anak.
Tak hanya itu, S disebut bisa membayar semua utang Rosdiana. Karena penasaran, Rosdiana pun bersedia bertemu saat berjualan ke Dompu.
"Saat itu saya pergi jualan keliling ke Dompu dengan menantu saya pakai mobil pikap, sampai di sana kemudian bertemu dengan Ori Fu dan S di Desa Taa," ungkap Rosdiana melalui sambungan telepon.
Pertemuan pertamanya dengan Ori Fu dan S berlangsung sekitar 10 menit.
Baca juga: Calon Pengantin Korban Penipuan Mahar Rp 3 Miliar yang Ternyata Daun Kering Lapor Polisi
Saat itu, S menyatakan bersedia menanggung semua kebutuhan hidup dan membayar semua utang Rosdiana yang mencapai Rp 80 juta.
Beberapa hari setelah pertemuan itu, Ori Fu kembali menghubunginya untuk meminta kepastian apakah bersedia atau tidak menikah dengan S.