KOMPAS.com - Seorang suami di Tanjung Jabung Barat, Jambi, nekat membunuh istrinya sendiri karena dibakar cemburu.
Pelaku Kuntro Yono mengaku emosi karena istrinya berinisial LA (31) sering bertelepon dengan pria lain. Namun demikian, polisi masih mendalami keterangan pelaku tersebut.
"Info awal motif pembunuhan karena suami atau pelaku cemburu karena istrinya sering terima telepon dari lelaki lain, tapi masih kita dalami," kata Kapolres Tanjung Jabung Barat AKBP Agung Basuki melalui pesan singkat, Selasa (19/3/2024).
Baca juga: Suami di Bandung Temukan Istrinya Tewas Tergantung, Diduga Bunuh Diri
Agung menjelaskan, aksi pembunuhan sadis itu terjadi pada Minggu (17/3/2024). Saat itu korban dan keluarganya pergi ke area kebun kelapa sawit di Afdeling 2 Desa Rantau Benar Wilayah PTPN 6 unit usaha PT Bukit Kausar Kecamatan Renah Mendaluh Tanjab Barat.
Baca juga: Cemburu Sering Teleponan, Suami Bacok Istri sampai Tewas di Jambi
Setelah beberapa saat korban mengaku hendak beristirahat di sebuah pondok sambil menata pelepah kelapa sawit.
Pihak keluarga pun meninggalkan korban dan melanjutkan perjalanan. Namun, beberapa jam kemudian keluarga curiga korban tak segera menyusul.
"Akan tetapi, hingga pukul 12.00 WIB korban tidak juga sampai ke pondok, adik korban Bela dan Jeri menyusul korban ke lokasi kejadian," ungkapnya.
Namun, setiba mereka di pondok, korban ditemukan telah tak bernyawa dengan luka di leher, sedangkan ponsel milik korban juga raib. Keluarga pun segera melaporkan kejadian itu ke Polsek Merlung.
Dari penyelidikan, polisi segera meringkus pelaku yang kabur ke pondok di Desa Penyabungan.
"Kemudian personel Polsek Merlung langsung melakukan penangkapan terhadap pelaku. Saat ini sudah diamankan di Mapolres untuk penyelidikan lebih lanjut," tutup Kapolres.
Seperti diberitakan sebelumnya, pelaku mengaku sempat cekcok dengan korban. Lalu, karena dibakar cemburu, akhirnya pelaku menghabisi nyawa korban.
"Info awal motif pembunuhan karena suami atau pelaku cemburu karena istrinya sering terima telepon dari lelaki lain, tapi masih kita dalami," katanya.
(Penulis: Suwandi | Editor: Reni Susanti)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.