Dalam isak tangisnya, ibu transmigran tersebut berteriak, "kalau bukan Pak Jokowi, siapa lagi yang bisa menolong kami". "Tolongilah Pak, tolong warga transmigran Nunukan, sudah sepuluh tahun lebih, lahan LU dan plasma belum dikasih. Mohon ya sebelum Pak Jokowi berhenti jadi presiden segera diurusin, mohon banget Pak Jokowi," kata dia masih menangis, sambil menutup wajahnya dengan kedua tangan.
Sementara video yang kedua, si ibu transmigran bahkan sampai pingsan akibat tak kuat menahan sesak di dadanya setelah menuturkan nasib dan keinginnya mendapat lahan garapan.
Kondisi transmigran SP 5 Sebakis, memang sangat memprihatinkan. Para transmigran terkadang harus berkeliling menawarkan jasanya, entah untuk menyiangi rumput, sekedar memijat, atau mengumpulkan kayu bakar.
Dari upah itulah mereka bisa membeli bumbu dapur atau sedikit lauk untuk menu makan mereka.
Video juga berkisah tentang penuturan adanya warga transmigran meninggal dunia di sana, sebuah visual yang menjadi potret buram SP 5 Sebakis yang berjarak sekitar 1 jam perjalanan sungai dan darat, dari Kabupaten Kota Nunukan.
"Mohon Pak Jokowi memperhatikan kami di SP 5 Nunukan Pak. Kok kami ini menderita terus begini," tutur si ibu yang tiba-tiba bersimpuh, bersujud dan akhirnya pingsan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.