Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Digigit Anjing, 2 Warga Sikka Dilarikan ke Larantuka karena Kosongnya Vaksin Antirabies

Kompas.com - 17/05/2024, 19:35 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SIKKA, KOMPAS.com - YYH (33) dan ARWM (5) warga Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mengalami luka akibat digigit anjing harus dilarikan ke Larantuka lantaran kosongnya stok vaksin anti-rabies (VAR).

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka Yohanes Emil Satriawan menerangkan, YYH digigit anjing di bagian leher pada pada Kamis (9/5/2024).

Baca juga: Tanda dan Penyebab Kucing Terkena Rabies, Ini Kata Dokter Hewan

"Saat itu dia pulang ke rumah dalam keadaan mabuk minuman keras (miras). Dia terjatuh dekat seekor anjing. Anjing tersebut kemudian menggigit YYH di bagian leher," ujar Yohanes saat dihubungi, Jumat (17/5/2024).

Sementara ARWM, lanjutnya, digigit anjing tetangganya pada Selasa (14/5/2024).

Awalnya ARWM sedang bermain di halaman, tiba-tiba seekor anjing berusia lima tahun menggigitnya di bagian dada sebelah kanan.

Baca juga: Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Yohanes menerangkan setelah digigit, keduanya sudah mendapatkan perawatan oleh petugas, namun belum disuntik vaksin anti rabies(VAR).

"Kedua korban sudah dibawa ke Larantuka untuk disuntik VAR, karena stok vaksin kita masih kosong," kata dia.

Baca juga: Digigit Anjing Rabies, Anak 8 Tahun di Kalbar Meninggal Dunia

Diirinya menyayangkan kasus gigitan anjing di Kabupaten Sikka yang masih terjadi.

Padahal pemerintah telah menginstruksikan agar semua hewan penular rabies (HPR) khususnya anjing wajib diikat atau dikandangkan.

"Ini sebetulnya soal kesadaran masyarakat yang memelihara anjing. Pemerintah sudah melakukan berbagai upaya termasuk eliminasi, tetapi kesadaran masyarakat belum," kata dia.

Baca juga: 10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Sebelumnya, Penjabat Sekda Sikka, Margaretha Movades da Maga menyatakan, stok vaksin anti rabies untuk korban gigitan hewan penular rabies (HPR) telah tersedia.

"Stok vaksin anti-rabies sudah tersedia sebanyak 500 vial," ujar Margaretha saat dihubungi, Rabu (24/4/2024).

Dia mengatakan ratusan dosis tersebut merupakan bantuan provinsi. Proses distribusi ke beberapa Puskesmas diklaim masih berlangsung.

Hanya saja, demikian Margaretha, tidak semua puskesmas mendapat jatah dalam jumlah banyak karena stok yang ada sangat terbatas.

"Sebagian besar vaksin disimpan di rabies center yakni Puskesmas Beru. Untuk puskesmas lain tidak terlalu banyak, karena dilihat dari jumlah kasus gigitan," ujar dia.

Pemkab Sikka, lanjut dia, telah bersurat ke Kementerian Kesehatan meminta bantuan vaksin sebanyak 1000 vial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Terpeleset Saat Memancing, Dua Pemuda Tewas Tenggelam di Embung

Terpeleset Saat Memancing, Dua Pemuda Tewas Tenggelam di Embung

Regional
Sederet Cerita Saat Hewan Kurban Mengamuk, 'Terbang' ke Atap dan Tendang Panitia

Sederet Cerita Saat Hewan Kurban Mengamuk, "Terbang" ke Atap dan Tendang Panitia

Regional
Pemprov Sumbar Salurkan 83 Hewan Kurban di 15 Titik Bencana

Pemprov Sumbar Salurkan 83 Hewan Kurban di 15 Titik Bencana

Regional
Sosok Danis Murib, Prajurit TNI yang 2 Bulan Tinggalkan Tugas lalu Gabung KKB

Sosok Danis Murib, Prajurit TNI yang 2 Bulan Tinggalkan Tugas lalu Gabung KKB

Regional
Bocah 13 Tahun Dicabuli Ayah Tiri hingga Hamil, Ibu Korban Tahu Perbuatan Pelaku

Bocah 13 Tahun Dicabuli Ayah Tiri hingga Hamil, Ibu Korban Tahu Perbuatan Pelaku

Regional
Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

Regional
Cerita Tatik, Dua Dekade Jualan Gerabah Saat Grebeg Besar Demak

Cerita Tatik, Dua Dekade Jualan Gerabah Saat Grebeg Besar Demak

Regional
BNPB Pasang EWS dengan CCTV di Sungai Berhulu dari Gunung Marapi

BNPB Pasang EWS dengan CCTV di Sungai Berhulu dari Gunung Marapi

Regional
PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

Regional
Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Regional
4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

Regional
Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Regional
Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Regional
Berantas Judi Online, Ponsel Aparat di Polres Bengkulu Utara Diperiksa

Berantas Judi Online, Ponsel Aparat di Polres Bengkulu Utara Diperiksa

Regional
KAI Tanjungkarang Tutup Perlintasan Sebidang Liar di Martapura

KAI Tanjungkarang Tutup Perlintasan Sebidang Liar di Martapura

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com