BIMA, KOMPAS.com - Sebanyak delapan orang warga terpaksa dilarikan ke puskesmas usai menjadi korban gigitan anjing yang diduga terpapar rabies di Kecamatan Kempo, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (2/5/2024).
Dari delapan orang tersebut, tiga di antaranya merupakan anak di bawah umur yang berstatus pelajar. Mereka menderita luka serius di sekujur tubuhnya.
"Delapan orang korban ini digigit oleh satu ekor anjing yang kami duga terpapar rabies," kata Kapolsek Kempo, Ipda Jubaidin saat dikonfirmasi, Kamis malam.
Baca juga: Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies
Jubaidin menjelaskan, kejadian tersebut berawal sekitar pukul 7.00 Wita. Saat itu, seekor anjing tiba-tiba datang menyerang salah seorang korban yang tengah duduk di bawah gubuk di lahan sawahnya.
Usai menyerang, anjing itu kemudian kabur lalu mengigit kembali dua orang korban di area permukiman.
Baca juga: Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies
Warga sontak melakukan pengejaran, namun tak berhasil karena binatang tersebut kabur ke area persawahan.
Beberapa jam berselang, tepatnya sekitar pukul 11.30 Wita, anjing yang sama kembali muncul di area permukiman warga lalu mengejar beberapa orang pelajar.
"Saat itu sempat menggigit satu orang pelajar," ujarnya.
Setelah menggigit pelajar, anjing itu kemudian secara brutal menyerang beberapa orang warga lainnya hingga total delapan orang terluka.
Para korban langsung dilarikan ke Puskesmas Kempo untuk mendapatkan Vaksin Anti-Rabies (VAR). Sementara binatang tersebut tak lama kemudian berhasil ditangkap dan dibunuh oleh warga bersama aparat kepolisian.
Menurutnya, korban rata-rata menderita luka gigitan pada bagian betis, paha dan tangan. Mereka saat ini masih menjalani perawatan di puskesmas.
"Untuk sampel otak anjing sudah diambil oleh Disnakeswan untuk dilakukan pengujian apakah terpapar rabies atau tidak. Hasilnya mungkin besok atau lusa keluar," kata Jubaidin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.