KOMPAS.com - Stok vaksin hewan penular rabies (HPR) di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) semakin tipis.
Penjabat Sekretaris Daerah Sikka, Margaretha Movades da Maga menyebut, stok vaksin HPR tersisa 1.000 dosis.
"Untuk sementara stok vaksin untuk hewan seperti anjing, kucing, dan kera tersisa 1.000 dosis," ujar Margaretha saat dihubungi, Rabu (24/4/2024).
Baca juga: Stok Vaksin Anti-Rabies di Sikka Kosong padahal Berstatus KLB
Dia mengatakan pemerintah telah melakukan pengadaan 10.700 dosis vaksin HPR. Namun sampai saat ini belum tiba.
Sembari menunggu vaksin, lanjut Margaretha, pemerintah terus berupaya melakukan pencegahan rabies seperti eliminasi HPR secara selektif dan vaksinasi di wilayah endemis rabies.
Selain itu, Pemkab Sikka meminta kepala desa dan lurah mendata HPR di wilayah masing-masing.
Menurutnya, data populasi HPR sangat penting sehingga bisa mengetahui jangkauan vaksinasi.
Baca juga: 4 Warga Sikka Meninggal karena Rabies, Anjing yang Tidak Divaksin Harus Dieliminasi
"Hanya sampai sekarang belum semua data (jumlah HPR) masuk ke kami. Petugas lapangan mengalami kendala karena banyak yang sembunyikan HPR," kata dia.
Margaretha berharap pemilik HPR bersikap kooperatif agar kasus rabies tidak meluas.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Sikka, Yohanes Emil Satriawan mengatakan, saat ini petugas sedang melakukan vaksinasi HPR di wilayah Palue.
"Untuk vaksinasi HPR di wilayah Palue kami siapkan 1.000 dosis. Proses vaksinasi sedang berjalan," kata dia.
Satriawan pun mengimbau agar bila terjadi kasus gigitan HPR, segera mencuci luka dengan sabun selama 10-15 menit, lalu diberi alkohol atau yodium.
Baca juga: Pemkab Sikka NTT Siapkan 1.000 Dosis Vaksin Cegah Rabies di Palue
Selanjutnya, korban gigitan dibawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan tindakan medis lanjutan.
"Kepala anjing diantar ke Laboratorium Veteriner Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Sikka untuk dilakukan uji laboratorium," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.