KOMPAS.com - Stok vaksin hewan penular rabies (HPR) di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai menipis.
Dinas Pertanian setempat melaporkan, hingga Jumat (22/3/2024) stok vaksin HPR tersisa 1.680 dosis.
"Data terakhir stok vaksin HPR yang ada di laboratorium ada 1.680 dosis," ujar Kadis Pertanian Sikka, Yohanes Emil Satriawan kepada Kompas.com di Maumere, Jumat (22/3/2024).
Baca juga: Sikka KLB Rabies, tetapi Sudah Sebulan Stok Vaksin HPR Kosong
Dia mengatakan stok vaksin berkurang karena sejumlah petugas kesehatan hewan sedang melakukan vaksinasi di sejumlah wilayah.
Saat ini vaksinasi HPR di Desa Nitakloang Kecamatan Nita dan Desa Gera Kecamatan Mego.
Rencananya Senin (25/3/2024) vaksinasi HPR di Desa Nele Urung, Kecamatan Nele.
"Kita fokus vaksinasi di wilayah endemis rabies. Untuk wilayah Pulau Palue belum bisa dilakukan karena cuaca," kata dia.
Yohanes menyebutkan, tahun ini Pemkab Sikka telah melakukan pengadaan 11.700 dosis vaksin HPR.
Oleh sebab itu sembari menunggu vaksin tiba, melakukan vaksinasi dan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang bahaya penyakit rabies terus dilakukan.
"Imbauan dan instruksi dari bupati juga sudah ada. Kita tetap memberikan KIE kepada para pemilik HPR sampai dengan vaksin tiba," pungkasnya.
Baca juga: Sudah 2 Bulan Vaksin Rabies Kosong di Sikka NTT, Ribuan Anjing Belum Divaksinasi
Sebelumnya, Penjabat Sekretaris Daerah Sikka, Margaretha Movades da Maga mengatakan, saat ini wilayah Kabupaten Sikka sedang dalam kondisi rawan rabies.
Dia menyebutkan, sejak Januari 2024 ada 510 kasus gigitan anjing. Kemudian, 15 dari 19 spesimen otak anjing yang diperiksa dinyatakan positif rabies.
Dia mengimbau apabila terjadi kasus gigitan, segera mencuci luka gigitan dengan sabun pada air mengalir selama 10-15 menit.
Selanjutnya korban gigitan ke puskesmas. Kemudian kepala anjing yang menggigit korban diantar ke Laboratorium Veteriner Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian Kabupaten Sikka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.