Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 77 Gigitan Hewan Penular Rabies di Sumbawa Selama 2024, Total 21 Kasus Kematian sejak 2019

Kompas.com - 21/03/2024, 13:20 WIB
Susi Gustiana,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selama 2024 ini, sebanyak 77 kasus gigitan hewan penular rabies (HPR) terjadi di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Kini, total ada 21 kasus kematian akibat gigitan hewan penular rabies sejak 2019.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sumbawa Junaidi menjelaskan, jumlah kasus gigitan itu berdasarkan rekapitulasi laporan bulanan sejak Januari hingga kini.

“Benar, ada 77 kasus HPR. Kami juga kirim lima sampel untuk diperiksa di laboratorium, hasilnya ada empat kasus positif rabies dan satu sisanya negatif,” kata Junaidi saat dikonfirmasi, Kamis (21/3/2024).

Baca juga: Tewas Selang 26 Hari, Bocah Jadi Korban ke-16 Anjing Rabies di TTS

Ia menyebutkan, sejak tahun 2019 hingga kini, sebanyak 21 kasus kematian di Kabupaten Sumbawa akibat gigitan hewan penular rabies.

Hewan penular rabies ini bisa berupa kucing, anjing, kelelawar, monyet, maupun musang,” sebutnya.

Rabies di Kabupaten Sumbawa sudah ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB) sejak tahun 2019. Hingga kini status tersebut masih berlaku karena rabies terus terjadi.

Dengan masih berlakunya surat keputusan Bupati Sumbawa tentang KLB rabies maka upaya pengendalian rabies dilaksanakan secara komprehensif melibatkan lintas sektor.

Lintas sektor yang terlibat dalam pengendalian rabies antara lain Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sumbawa, Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa, Polres Sumbawa, Kodim 1607 Sumbawa, BPBD Kabupaten Sumbawa, Satpol PP Kabupaten Sumbawa, dan lainnya.

Baca juga: Kabupaten Ende Capai Status Darurat Rabies, Pemkab Ende Lakukan Langkah Ini

Junaidi mengatakan, upaya yang dilakukan pada manusia adalah berupa pemberian vaksin anti-rabies (VAR) dan serum anti rabies (SAR) bagi korban gigitan HPR.

Pemberian vaksin juga dilakukan kepada tenaga kesehatan dan tenaga veteriner yang dimungkinkan kontak langsung dengan korban gigitan HPR maupun yang divaksinasi.

Selain pemberian VAR, edukasi kepada masyarakat tentang rabies perlu terus dilakukan pada level kecamatan dan desa.

“Kami imbau masyarakat segera datang ke fasilitas kesehatan terdekat jika tergigit hewan penular rabies agar mendapatkan vaksin. Pertolongan pertama saat gigitan dapat disiram air mengalir,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Regional
Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Regional
Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Regional
Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Regional
390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Regional
MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode 'Early Bird'

MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode "Early Bird"

Regional
Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Regional
Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Regional
Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, 'Mark Up' Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, "Mark Up" Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Regional
Mayat yang Ditemukan di Trotoar Simpang Sentul Bogor Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Luka Sobek di Punggung

Mayat yang Ditemukan di Trotoar Simpang Sentul Bogor Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Luka Sobek di Punggung

Regional
Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, 2 Kampung Diungsikan

Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, 2 Kampung Diungsikan

Regional
Cerita Rukijan, Tujuh Tahun Menanti Kabar Anaknya di Depan Pintu Pagar Rumah Mertua...

Cerita Rukijan, Tujuh Tahun Menanti Kabar Anaknya di Depan Pintu Pagar Rumah Mertua...

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com