Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Indikasi Rabies, Ratusan Anjing Jagal di Semarang Akan Dikirim ke Bogor

Kompas.com - 15/01/2024, 20:13 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Hasil pengecekan laboratorium menyatakan, satu anjing yang mati terindikasi positif rabies. Sedang beberapa lainnya terserang penyakit cacingan dan porva.

Merespons hal itu, Pemprov Jateng melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeaswan) Jawa Tengah mendorong agar ratusan anjing mendapat perawatan yang lebih baik di daerah asalnya, yakni di Bogor.

Baca juga: 1 Anjing Positif Rabies dari Ratusan Anjing yang Berhasil Diselamatkan di Semarang

"Anjing yang sakit-sakit dan lemes mau dikirim ke Bogor karena di sana ada shelter yang representatif, nanti itu urusan dengan barang bukti (BB), karena BB-nya itu hidup, harus dikasih makan dan dirawat, sementara itu sudah ada 19 mati," kata Kepala Disnakkeswan Jateng Agus Wariyanto, Senin (15/1/2024).

Agus mengatakan, langkah ini dinilai penting untuk mencegah risiko sebaran rabies di Jateng, mengingat selama ini Jateng menjadi provinsi bebas rabies.

Pemindahan itu rencananya akan dilakukan usai sekitar 200 anjing korban penyiksaan itu menjalani karantina selama 2 pekan di shelter yang terletak di Jalan Kompol Maksum, Kota Semarang.

Pihaknya bersama Dinkes Jateng dan Kota Semarang, beserta Polda Jateng dan Polrestabes Semarang telah melakukan rapat menindaklanjuti temuan kasus rabies ini.

"Apakah anjing-anjing ini akan kita evakuasi ke luar Jateng, karena hasil laboratorium ada anjing yang positif cacing, positif penyakit anjing porva, sehingga akan kita koordinasikan, agar segera keluar Jateng, sehingga nanti di jateng tidak hal yg berkaitan dengan virus-virus yang didatangkan anjing," tutur Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, Andhika Dharma Sena.

Baca juga: Update Kondisi Ratusan Anjing yang Berhasil Diselamatkan di Semarang, 19 Mati

Temuan itu didapati dari dua sampel anjing yang ditemukan mati saat penggrebekan sopir truk penjualan anjing ilegal diciduk polisi di gerbang tol Kalikangkung, Semarang.

Kini dia telah mengecek izin shelter hewan yang akan menjadi tempat penampungan anjing korban penyiksaan di Bogor. Menurutnya kota tersebut lebih baik untuk pemulihan anjing.

"Kami sudah ada beberapa tempat di luar Jateng, di daerah Bogor, di situ ada shelter dan kami sudah cek izinnya, kami rasa ini cocok krn anjing-anjing ini berasal dari Jabar, di mana kondisi di sana dingin, sedangkan di sini panas, sehingga ada virus porva akan sangat menyebar dalam cuaca panas," beber Andhika.

Usai masa karantina anjing berlalu, pihaknya akan berkoordinasi untuk mengawal pemindahan anjing ke Bogor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Regional
Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com