KOMPAS.com – Aktivis pecinta binatang sekaligus pendiri Animal Hope Shelter, Christian Joshua Pale, meminta warga Jawa Tengah berhenti mengonsumsi daging anjing. Ia mengingatkan bahwa anjing dibunuh secara kejam.
Sosok dengan sapaan Chris mengungkapkan, anjing yang akan dikonsumsi sebelumnya dibunuh dengan cara dipukuli di bagian kepala hingga aksi sadis lainnya.
Cara tersebut dilakukan lantaran sifat anjing yang mudah melawan.
"Mereka yang konsumsi daging anjing tidak melihat secara langsung bagaimana kondisi anjing sebelum dijagal, dipotong, dan dimasak," kata Chris saat ditemui di shelter anjing, Jumat (12/1/2024).
Baca juga: Konsumsi Daging Anjing di Solo Capai 100 Ekor Per Hari dan Dijual di 27 Warung
Chris berharap dengan banyaknya anjing yang mati usai insiden pengangkutan ratusan anjing di gerbang tol Kalikangkung Semarang, masyarakat bisa membuka mata dan hati.
"Oh ini kondisi anjing sebelum dipotong dan masuk ke mulut saya, setidaknya ada nurani lah ya,” ungkap Chris.
Menurutnya, konsumsi anjing yang terbilang tinggi di Jateng tak lepas dari mitos, kebiasaan, dan pola pikir yang mengakar di masyarakat. Sebagian besar belum mengerti bahaya konsumsi daging anjing bagi kesehatan manusia.
Padahal kebiasaan makan daging anjing ini bukan budaya asli masyarakat Jateng.
Chris mengatakan, konsumsi daging anjing menjadi kebiasaan yang dibawa pendatang asal China pada 1800. Masih banyak yang tidak menyadari hal ini.
"Mereka memasak daging anjing dan dikonsumsi bersamaan dengan alkohol atau ciu. Ini yang berkembang dan dilihat oleh warga Solo dan Jateng, lalu diadaptasi menjadi kebiasaan baru,” ungkapnya.
Baca juga: Ratusan Anjing Korban Penyiksaan Dirawat di Semarang, Banyak Luka Jerat dan Cacingan
Kendati bertentangan dengan norma, nilai, dan agama yang dianut di Indonesia, kebiasaan ini bisa berlangsung selama beberapa generasi.
Alasannya, kecanduan dan sensasi yang menuru mereka lezat sehingga sangat sulit dihentikan begitu saja.
Selain itu, pihaknya menyoroti efek konsumsi daging anjing dari segi kesehatan berisiko pada penyebaran penyakit rabies. Hal ini sudah terjadi pada warga Flores usai memakan daging anjing.
Apalagi World Health Organization (WHO) telah mengeluarkan peringatan bahw daging anjing tidak sehat untuk dikonsumsi manusia.
Karena itu, Chris memohon agar seluruh warga Jateng berhenti memakan daging anjing.